Situation: ketika mereka ketemu gebetannya di waktu yang nggak terduga
"Siang-siang gini, enaknya makan es krim nggak, sih, Nik?"
Begitulah alasan mengapa Ni-ki bisa di depan minimarket dan di bawah teriknya matahari pukul dua belas lebih.
Daripada terus mengeluh, Ni-ki memutuskan untuk masuk ke dalam minimarket. Lumayan untuk ngadem dan menghilangkan keringat yang mengalir cukup deras. Tetapi satu objek lebih memikat perhatiannya daripada es krim.
"DOR!"
"Apa, Nik?" Tanya Zoa tanpa kaget. Dirinya masih membandingkan barang satu dengan yang lainnya, mana yang harus ia beli.
"Eh, tunggu..." Zoa melihat ke sampingnya. Yang ia temukan adalah Ni-ki dengan senyuman jailnya. "Duh, dosa gue apa sampai bisa ketemu lo di hari Sabtu ini?"
"Kayaknya kita jodoh."
"Ogah maksimal," Zoa memutuskan untuk pergi dari lorong pasta gigi untuk menghindar dari Ni-ki.
Cuma nihil. Buktinya Ni-ki malah ngikutin.
"Masih pakai baju tidur lo?"
"Lah, dari pada lo? Koloran sama kutangan doang. Aurat lo kemana-mana, Nik," ucap Zoa.
Ni-ki melihat penampilannya. Iya, sih. Kayak gembel. Gembel ganteng. "Gue kan laki. Biarin aja, sih."
"Ya, emang gue biarinin aja. Malas banget ngurusin lo."
Melihat tidak ada balasan dari Ni-ki, Zoa melihat laki-laki itu yang ternyata sedang melihatnya juga. "Apaan, Nik?"
"Lo perhatian juga ke gue," ucap Ni-ki dengan senyuman jailnya.
Zoa menatap Ni-ki bingung. "Apaan, deh?"
"Masalah aurat tadi."
"Gue mah ngomong yang kelihatan di depan mata gue. Lagian lo juga sering pamer badan waktu pelajaran olahraga," jawab Zoa terlihat tidak peduli.
Ni-ki menjauhkan dirinya dari Zoa, "Pedo lo."
"Kelihatan, anjir. Bukan pedo! Caper."
Setelah itu, Zoa berjalan terlebih dahulu, lebih tepatnya melarikan diri.
"ZOAAAA! JANGAN MARAH, ZO!"
Ni-ki, kalau ketemu gebetannya dadakan, nggak lagi deh gebetannya itu ketemu Ni-ki. Ngucap terus yang ada. Cukup di sekolah aja ketemunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta
FanfictionENHYPEN | GIRLS Kalau kata HIVI mah, ada yang jatuh cinta, ada yang gagal cinta, juga ada yang digantung hatinya Cerita ketujuh laki-laki mengejar cintanya masing-masing