4.3 Right Person Wrong Time | Jake Isa

68 10 0
                                    

Situation: ketika mereka ketemu gebetannya di waktu yang nggak terduga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka ketemu gebetannya di waktu yang nggak terduga

Isa baru saja keluar dari kantor guru setelah bimbingan konseling. Dia melihat jam tangannya, sudah jam empat lebih. Merasa tidak ada teman di koridornya, perempuan itu memutuskan untuk turun ke bawah.

"Nice shoot!"

Sayangnya, teriakan dari seseorang yang sangat ia kenal masuk ke indra pendengarannya. Langkah kaki Isa berbelok ke arah lapangan dan mendapati Jake, si bucin basket, sedang bermain basket tentunya.

"Jake! Kenapa belum pulang?" Teriak Isa.

Jake yang tadinya mau shoot jadi gagal karena teriakan Isa. Dilihatnya Isa sedang duduk di bangku penonton, sebelah tasnya. Tangan si perempuan melambai ke arahnya. Jake jadi mikir kemana-mana, kan berasa ditungguin sama pac- NGGAK! Bukan apa-apa.

"Eh...Oh...Ehm...Masih asyik aja, sih!"

"Oh, gitu. Mau pulang jam berapa?"

"Maybe...Sepuluh menit lagi."

"Oke!"

Melihat Isa tidak berkutik, Jake sedikit berlari untuk menghampiri. "Lo mau ngapain?"

"Nonton lo main."

Jake tersenyum dan mundur perlahan. Dia membalikkan badannya sambil menetralkan detak jantungnya selain karena bermain basket tadi. Laki-laki itu melanjutkan permainan basketnya, meski hanya sendirian.

Sementara itu, Isa pergi ke kantin ketika merasa jenuh. Tasnya tentu ia taruh di samping tas Jake. Biarlah Jake yang menjaga tas berwarna hitam dan ungu miliknya. Isa keluar dari kantin dan melihat Jake sedang mengelap keringatnya dengan handuk kecilnya.

"Ini, diminum, ya." Isa menyodorkan satu botol minum yang dibeli di kantin tadi.

"Buat gue?"

"Iya. Gue lihat botol minum lo kosong dan kalau mau refill, air di galonnya habis."

Jake memundurkan posisinya karena dirasa terlalu dekat dengan Isa. "Makasih, Sa. Taruh di sana aja."

"Lho, kenapa? Gue udah tawarin di depan muka lo."

"Gue...Bau. Belum mandi. Mandi keringat, mah, iya," Jake cengegesan.

Isa tersenyum dan dia mengambil tangan Jake untuk menerima botol dari tangannya, "Nggak apa-apa. Diminum. Oke?"

Jake, kalau ketemu gebetannya dadakan, berdoa biar nggak ketemu waktu lagi basket aja. Kenapa ya, suasananya tidak mendukung tahu! Dia lagi mandi keringet soalnya. 

Republik CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang