10.7 Confession | Ni-ki Zoa

52 4 0
                                    

Situation: ketika mereka berhasil ngungkapin perasannya ke gebetannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka berhasil ngungkapin perasannya ke gebetannya




"Mana makanan gue?"

"I-"

Belum selesai menjawab pertanyaan Ni-ki, makanan yang sudah dibeli oleh Zoa langsung dilahap oleh Ni-ki. Zoa yang melihat kejadian itu langsung memukul-mukul Ni-ki sampai laki-laki itu oleng.

"Gila lo, ya. Gue lagi makan dipukul sama lo. Perempuan gila kayaknya lo."

"Iya, gila. Gila gara-gara lo. Belum juga gue jawab, udah ngambil jatah gue aja lo," Zoa mengambil tempat bekal berisi nasi mentai buatan mamanya itu.

Ni-ki mengunyah daging ayam yang enak itu baru menjawab, "Lama jawabnya."

"Gue jawab waktu lo selesai nanya, ya! Jangan nyari perkara. Lapangan kosong," Zoa menunjuk lapangan basket yang di depannya.

Ni-ki hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan membuka snack yang tadi ia titip pada Zoa. Mereka berdua sedang ada di lapangan outdoor. Mereka beristirahat di bangku dan meja kayu di bawah pohon rindang.

"Zo, lo udah ada pacar?"

Zoa hanya menggeleng dan sibuk dengan makanannya. Dirinya tidak tertarik dengan topik pembicaraan yang selalu saja diulang oleh Ni-ki setiap saat kalau mereka sedang berduaan saja.

"Sekali lagi lo nanya begitu, gue timpuk kepala lo."

"Boleh, dong. Gue mau nyobain. Tapi kenapa lo nggak ada pacar?"

Zoa menaruh tempat bekalnya dengan keras pada meja sampai membuat Ni-ki terkejut. "Karena...lo selalu deketin gue! Jadi nggak ada cowok yang mau ngedeketin gue. Lo jauh-jauh sehari aja gitu sama gue. Nempel banget, heran gue."

Bukannya takut dengan amukan Zoa, Ni-ki malah nyengir. "Inisiatif, kalau ada yang ngedeketin lo."

Ni-ki terdiam sebelum melanjutkan kalimatnya. "Gue mau nanya serius, Zo."

"Apa?"

"Kalau gue suka sama lo gimana?"

"Gimana apanya?"

"Ya, lo gimana?"

Zoa menoleh pada Ni-ki dan mengerutkan alisnya, "Nggak gimana-gimana. Kayaknya lebih ke mau gimana lagi?"

"Kalau gitu gue suka sama lo."

Ni-ki, kalau confess, terus terang aja karena ya mau dia kasih tahu sendiri atau orang lain yang kasih tahu, lama-lama juga crushnya bakal tahu. Tapi lebih baik pakai jalur sendiri, kan?

Republik CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang