7.7 Time Stop | Ni-ki Zoa

43 9 0
                                    

Situation: ketika mereka ditemenin sama gebetannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka ditemenin sama gebetannya




"Mau minum nggak?"

"Mau, dong."

Ni-ki bangkit berdiri dari duduknya. "Siap! Gue beliin dulu minumnya."

Perempuan itu menutupi bagian atas matanya untuk menghalangi sinar matahari yang masuk ke matanya. Siang-siang seperti ini, dirinya diajak Ni-ki untuk hunting foto di jalan-jalan tertentu. Zoa harus menyetujui ajakannya karena dia juga bosan di rumah.

"Nih, es cokelat," Ni-ki menyodorkan satu cup plastik untuk Zoa dan perempuan itu menerimanya.

"Berapa harganya? Gue ganti."

"Nggak usah. Masalah makanan sama minuman hari ini, gue yang traktir. Lo tinggal nemenin gue aja," jawab Ni-ki lalu meneguk ice americanonya.

Setelah mengucapkan terima kasih, Zoa juga meneguk minumannya. Ahh, minuman dingin di tempat panas seperti ini emang nggak pernah salah.

Melihat perempuan di sebelahnya benar-benar kepanasan, dilihat dari gestur tangannya yang mengipas-ngipas wajahnya, Ni-ki memakaikan bucket hat miliknya pada Zoa. Zoa yang diberikan topi itu melihat Ni-ki dan meminta penjelasan.

"Kepanasan, kan? Pakai aja."

"Lo juga. Gue nggak apa-apa."

"Gue masih bisa pakai tudung jaket gue."

Ni-ki tersenyum melihat hasil fotonya bagus-bagus. Entah, karena dia jago memotret, atau kameranya yang bagus, atau...objek yang ia ambil memang cantik.

Merasa dirinya tidak lelah lagi, laki-laki itu berdiri dan membuang tempat bekas minumannya ke tempat sampah. "Mau jalan lagi? Atau lo diam di sini? Eh, jangan! Lo di tempat yang teduh, bentar biar gue ca-"

"Nik, gue belum jawab, lho."

Ni-ki memutarkan badannya menghadap Zoa, "Oh, hehe," Ni-ki hanya cengegesan.

"Gue ikut lo. Mau ke mana lagi?"

Diam-diam, Ni-ki menahan senyumannya. Seperti inikah rasanya ditemenin sama gebetan? Padahal niat hati udah mau nganterin Zoa ke tempat yang lebih tertutup. Mendengar jawaban dari mulut Zoa, Ni-ki langsung loncat-loncat kegirangan dan merangkul Zoa.

"Betah sama gue, ya, Zo? Lengket banget sama gue."

"Bukan. Gue emang nggak tahu jalan daerah sini."

Ni-ki, kalau bisa berduaan sama gebetannya lama-lama, tetap aja usil dan gebetannya tetap jadi korban keusilannya. Pulang-pulang, tepar gebetannya nemenin Ni-ki.

Republik CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang