Situation: ketika mereka cemburu lihat gebetannya sama temen cowoknya
Isa melanjutkan langkah kakinya ke lantai dua toko buku itu. Dia ingin melihat novel-novel yang sedang booming, kalau ada yang menarik barulah ia membeli. Selesai dengan novelnya, Isa pun keluar setelah berhasil membayar barang-barang yang ia beli dan datang menghampiri laki-laki yang mengirimkan pesan padanya lima menit yang lalu bahwa ia di luar toko buku.
"Seok, ayo."
Seok, Hyungseok berdiri dari posisi duduknya. "Ayo. Kita mau ke mana lagi?"
"Isa!"
Meski yang dipanggil hanya Isa, Hyungseok ikut menoleh. Terlihat Jake berlari menghampiri mereka dan Jake hanya diam di hadapan mereka.
"Hai, Jake."
Jake tidak menyapa balik. Jake memilih untuk berdiri di samping Isa. "Nanti Isa pulang bareng gue aja. Gue ada keperluan sama dia."
Mendengar ucapan Jake, Hyungseok kaget namun ia menyembunyikan raut mukanya dan tersenyum. "Oke. Sa, gue minta maaf nggak bisa nganterin lo balik, ya. Padahal tadi gue udah janji bawa pulang lo ke nyokap lo."
Isa melirik Jake yang memasang tampang santainya. Isa jadi nggak enak pada Hyungseok. "Gue yang harusnya minta maaf. Padahal tadi gue udah janji mau traktir lo makan."
"Kapan-kapan, deh, ya? Gue bakal ingat janji lo, Sa. Lo urusin aja cowok lo. Gue duluan, guys," Hyungseok pun melenggang pergi menjauhi mereka.
Isa menatap Jake. "Lo ada perlu apa sama gue, Jake?"
"Lo habis ini mau ke mana?"
"Jawab dulu pertanyaan gue."
Jake menghembuskan nafasnya, "Oke, oke. Gue nggak ada perlu sama lo."
"Then? Kalau nggak ada perlu sama gue, lo nggak seharusnya ngomong gitu ke Hyungseok. Gue nggak enak sama dia," Isa duduk di tempat yang sebelumnya ditempati oleh Hyungseok.
Tidak ada yang berbicara selanjutnya. Baik Jake atau Isa, keduanya dihantui rasa bersalah. Jake merasa bersalah pada Isa, sedangkan Isa merasa bersalah pada Hyungseok.
Jake berdiri di hadapan Isa. "Gue minta maaf. Gue cemburu lihat lo deket sama Hyungseok."
"Why would you be jealous about?"
Jake terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan Isa. Benar juga, kenapa dia harus cemburu?
"Benar juga, gue kan bukan siapa-siapa lo," jawab Jake diakhiri dengan kekehan.
"Harus jadi siapa-siapa dulu buat cemburu?"
Jake, kalau ketahuan cemburu, jujur aja sihhhh. Jangan dibawa ribet, yang perlu dibawa ribet adalah hubungannya sama gebetannya sekarang. Bau-bau crushnya marah ini, mah.
Hyungseok, oknum pembuat cemburu Jake
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta
FanfictionENHYPEN | GIRLS Kalau kata HIVI mah, ada yang jatuh cinta, ada yang gagal cinta, juga ada yang digantung hatinya Cerita ketujuh laki-laki mengejar cintanya masing-masing