Situation: ketika mereka sarapan bareng sama gebetannya
"Lah, lo udah makan?"
"Udah. Lama lo. Ngapain di toilet?"
Sunoo nyengir. "Biasa. Ngaca."
"Ngaca mulu. Gue doain semua kaca di rumah lo retak. Nih."
"Jangan, dong. Nanti maling masuknya gampang," Sunoo mengambil sebuah paper box dari tangan teman kelasnya, Keum. "Thanks, Keum. Semoga lo gampang mepetin si Jiheon, dibuka jalannya."
"Kalau ada maunya aja baru baik lo."
Sebelum kena damprat dari Keum, Sunoo langsung lari ke tempat duduknya. Dia membuka paper box yang selalu ia titip dari Keum karena temannya yang satu itu membantu ibunya membuka bisnis makanan.
"Eun, bangun."
Sunoo menggoncang tubuh Seeun yang sedang tiduran sambil mainin handphonenya. Seeun menoleh dan mengganti posisinya jadi menghadap ke arah Sunoo tapi masih tiduran. "Apa, Noo?"
"Mau jajan nggak?"
"Mau kalau ditraktir."
"Gue traktir tapi temenin gue sarapan."
Seeun menegakkan tubuhnya, "Tumben amat lo belum sarapan."
"Nyokap telat bangun. Padahal ada rapat di kantornya pagi-pagi," jelas Sunoo. "Ayo, ke kantin."
Sesuai dengan ajakan Sunoo, mereka berdua ke kantin sebelum bel masuk untuk mengisi perut mereka. Di kantin, Sunoo memilih tempat duduk sementara Seeun memesan makanan tentunya dengan uang Sunoo karena dia janji untuk traktir.
"Selamat makan!"
"Udah habis."
"Lah..." Seeun menganga.
Dia mesennya kelamaan apa gimana, deh? Ya udah nggak apa-apa, yang penting dibayarin sama temen laki-laki di hadapannya.
"Lo tahu nggak?"
Seeun makan dengan tenang, tentunya dengan sedikit gibahan yang sama-sama panas kayak nasi goreng pesanan Seeun traktiran dari Sunoo.
Sunoo, kalau bisa sarapan bareng sama gebetannya, nggak ketinggalan juga gibahannya. Gebetannya demen gibah juga, sih.
Keum
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta
FanfictionENHYPEN | GIRLS Kalau kata HIVI mah, ada yang jatuh cinta, ada yang gagal cinta, juga ada yang digantung hatinya Cerita ketujuh laki-laki mengejar cintanya masing-masing