Situation: ketika mereka ketemu sama mamanya gebetan
Sangah diajak mamanya untuk menginap di hotel karena mamanya punya acara penting di daerah yang jauh dari rumahnya. Sekarang, keduanya sedang berbelanja di daerah dekat hotel.
"Ma, mau nonton baseball aja. Ya?"
"Ih, kamu tuh jadi perempuan sehariiii aja. Besok, kamu ikut Mama lagi buat nonton fashion show punya teman Mama," Mama Sangah memeluk lengan Sangah dengan erat seolah anak sulungnya itu akan kabur.
"Ya udah, aku ikutnya besok. Hari ini nggak usah."
"No. Mama mau beliin kamu satu set pakaian buat kamu pakai besok."
Sangah membuang nafasnya, memberikan mamanya senyum paksaan, dan mengangguk. Saking semangatnya mencari baju untuk anaknya, Sangah jadi harus meminta maaf pada semua orang yang mamanya tubruk. Sedangkan mamanya, masih terpaku pada pakaian-pakaian dengan merk branded.
"Maaf, maaf."
"Lho, Sangah?"
"Sangah, kamu suka ya- Siapa ini?"
Sangah berdehem. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Jay di saat ini, ditambah ia sedang bersama mamanya. Sangah tersenyum pada keduanya, "Ma, ini Jay. Teman sekelas aku. Jay, ini Mama gue."
"Oh," Jay langsung memberikan senyuman pada mamanya Sangah. "Siang, Tante. Saya Jay."
Mama Sangah tidak langsung menjawab sapaan Jay. Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya dan memerhatikan Jay, atau mungkin penampilan Jay. Merasa di pikirannya, laki-laki itu adalah anak baik, Mama Sangah tersenyum dan memunculkan gummy smilenya.
"Halo, Jay. Eh, kamu ganteng banget. Yakin cuma temannya Sangah?"
Sangah langsung melirik mamanya secepat kilat. Dia mundur beberapa langkah dan menggeleng-gelengkan kepalanya kepada Jay. Tangannya membentuk silang dan mulutnya mengucapkan nggak usah dijawab tanpa suara.
Jay yang melihat Sangah hanya memberikan cengegesan pada Mama temannya. "Yakin, Tan. Yakin bakal berubah nanti."
Mamanya Sangah bertepuk tangan dan raut mukanya tidak bisa membohongi siapapun kalau dia sedang senang. "Harus, ya! Harus berubah! Jadi pacar, misalkan?"
Sangah mau kabur aja, tapi ini gandengan tangannya nggak mau lepasin dia! Ah, selamat tinggal kenyamanan hidup Sangah. Karena pasti habis ini, dirinya ditanya habis-habisan sama mamanya.
"Sangah, kamu kalau cari cowok ganteng pintar, tapi kalau pelajaran nggak. Kok, bisa?"
Jay, kalau ketemu mama gebetannya, harus terlihat percaya dirinya biar direstuin.
Jennie, mamanya Sangah
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta
FanfictionENHYPEN | GIRLS Kalau kata HIVI mah, ada yang jatuh cinta, ada yang gagal cinta, juga ada yang digantung hatinya Cerita ketujuh laki-laki mengejar cintanya masing-masing