8.2 Jealous? I'm Not | Jay Sangah

40 5 0
                                    

Situation: ketika mereka cemburu lihat gebetannya sama temen cowoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka cemburu lihat gebetannya sama temen cowoknya




"Lo Sangah?"

"Iya, anjir. Masa lo nggak ngenalin gue?"

"Sangah yang gue kenal mukanya polos, sekarang udah berubah."

Sangah hanya tersenyum dengan makna tunggu pembalasan gue, Wit. Mereka berpelukan sebentar untuk melepas rindu karena sudah tidak lama bertemu. Sangah dan Dawit adalah teman seperjuangan ketika masih sekolah dasar, mereka sering dimarahi guru karena suka membuat onar di kelas.

"Itu siapa?" Dawit menunjuk seseorang yang sepertinya mengantar perempuan itu tadi.

"Teman sekelas gue, namanya Jay."

"Yakin teman?" Dawit menyenggol siku Sangah dan dibalas tonjokkan pelan dari perempuan itu. "Yakin. Lo jangan bikin gue nggak yakin."

"Oh, jadi mau lebih dari teman? Kenalan, ah."

Tanpa persetujuan atau pertidaksetujuan Sangah, Dawit berjalan mendekati meja yang ditempati oleh Jay.

"Woi," panggil Dawit dan langsung duduk di seberang Jay.

Jay hanya mengangkat dagu, "Siapa?"

"Gue Dawit. Temannya Sangah waktu SD," Dawit mengulurkan tangan kanannya bermaksud untuk berkenalan.

Jay menerima uluran tangan itu, "Gue Jay. Teman SMA."

"Udah jalan berapa lama sama Sangah?" Tanya Dawit sambil menaikturunkan alisnya. Dawit melirik Sangah yang sedang berdiri di samping Jay, raut muka perempuan itu menyuruhnya untuk berhenti bertanya-tanya yang aneh.

Sangah pura-pura batuk, "Wit, kayaknya lo dicariin, deh." Sangah pindah ke dekat Dawit, "Berdiri lo, anjir." Bisik Sangah.

Dawit hanya tertawa melihat sepasang teman katanya di depannya ini. Sangah memilih untuk kembali ke tempat Jay dan duduk di seberang Jay setelah Dawit pergi. "Jangan dipikirin. Dawit emang sering bercanda."

"Lo dekat sama dia?"

"Iya, waktu SD gue selalu bareng dia ke mana-mana. Kenapa? Cemburu lo?"

Jay menyatukan alisnya, "Buat? Ngapain juga gue cemburu? Itu kan teman lo waktu SD, dia duluan yang ketemu lo baru gue."

"Oh, lo jelas lagi cemburu. Tapi, tunggu, kenapa lo mesti cemburu?"

Jay, kalau ketahuan cemburu, ngomongnya jadi cepaaaat banget. Untungnya mbak gebetannya bukan keong, yang suka "Hah? Apa tadi?".






Dawit, oknum pembuat cemburu Jay

Dawit, oknum pembuat cemburu Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Republik CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang