Republik Cinta

10.5 Confession | Sunoo Seeun

Situation: ketika mereka berhasil ngungkapin perasannya ke gebetannya

"Dongdong! Lihat Sunoo nggak?"

"Siapa lo? Pacarnya?"

"Dih, nanya doang nggak butuh status."

Dongdong, yaitu Donghyun, menunjuk kantin yang penuh dengan lautan manusia. "Tadi sih di kantin, cuma nggak tahu sekarang di mana. Tuh, anak suka ngacir setiap detik."

"Oke, thank you!"

Seeun mengurung niatnya untuk mencari Sunoo si teman sebangkunya. Terlalu malas untuk berdesak-desakkan di dalam kantin. Akhirnya, perempuan itu kembali ke kelas dan duduk sambil membaca buku.

"Nih."

Seeun mengangkat kepalanya, melihat benda yang diberikan padanya. "Buat gue?"

Sunoo, orang itu, duduk di sebelahnya dan memberikan cokelat yang ia beli pada Seeun. "Gue ngasihnya ke lo, ya buat lo, lah."

"Makasiiih. Dalam rangka apa?"

"Mau kasih aja. Buat gue mana?"

Seeun yang hendak membuka bungkusan cokelat itu mendadak berhenti. "Nggak ikhlas ceritanya? Cukup tahu gue, Sun."

"Yee, peka dikit kek lo."

"Ya udah besok gue beliin," Seeun melahap cokelatnya. "Bumbu dapur. Lo masakin bekal buat gue."

Tangan Sunoo mengepal. Senyumnya ia paksakan. "Enak di lo."

"Nggak apa-apa, sih. Sama-sama untung."

Tiba-tiba sepasang sahabat itu didatangi oleh Intak dengan kaos basketnya. "Noo, dicariin guru, noh."

"Astaga, Sunoo. Kenakalan apa yang udah lo perbuat? Gue mendadak jadi sahabat yang gagal buat lo."

Sunoo mengangguk kepada Intak sebagai responnya dan menepuk punggung temannya itu. Dia menghadap pada Seeun. "Jangan jadi sahabat kalau gitu. Kayak nggak nakal aja lo. Dasar mochi."

"Sirik aja lo."

Sunoo melenggang pergi setelah mengucapkan kalimat yang membuat Seeun membuka aplikasi si serba tahu. "Kalau lo penasaran kenapa gue kasih cokelat, lihat internet aja."

Sunoo, kalau confess, milih lewat perantara makanan soalnya crushnya suka makan. Sebenarnya bisa digas, cuma tergantung kergercepan si crushnya juga, peka atau nggak.