Sepertinya berakhir sudah hubungan baik kami antara Mulyono dan Aku. Hampir 2 minggu kami tidak pernah bersua walaupun kami dalam satu atap bangunan.
Setiap kali aku ingin berbicara, dia selalu menghindar. Aku sedikit kurus karena memikirkannya.
Disuatu malam setelah aku pulang dari bangunan, aku mendengar ketukan di pintu.
Tok
Tok
Tok
Aku berfikir sejenak siapa kira kira yang datang. Karena selama aku tinggal disana tidak ada seorang pun tamuku.
"Siapa?" tanyaku tanpa bergerak dari tikar lusuh tidurku.
Tok
Tok
Tok
"Siapalah ini...."kataku menuju pintu dan membukanya.
Aku tertegun memandang mahluk yang berdiri disana.
"A..ada apa pak? Ini sudah malam"kataku.
"Boleh masuk?" keluar kata itu dari celah bibirnya.
Aku meninggalkannya dalam keadaan pintu terbuka. Lalu aku duduk kembali.
Dia memandangi semua sudut sudut ruangan kontrakanku yang memang tidak berisi apa apa.
Hanya sebuah tikar lusuh, dipinggirnya tertata rapi buku buku sekolahku dan pakaianku yang memang tidak seberapa.Di dekat kamar mandi ada sebuah kompor minyak tanah dan alat alat dapur seadanya.
"Kalau bapak ada penting, bicaralah"kataku melihat ke bola matanya.
"Robby....! Apa kamu sehat sehat saja?"
"Tiap hari Bapak bisa tengok aku di dapur bangunan. Inilah aku. Kenapa Bapak bertanya"
"Kamu agak kurusan, By"
"Aku tidak pernah memikirkan apa apa selain bagaimana aku bisa bertahan hidup. Itu saja."
"Kamu tak pernah memikirkan sikapku ke kamu, By?"
"Iya aku memikirkan sikap bapak yang begitu angkuh. Aku sudah meminta maaf. Tapi maafku tak kau perdulikan. Aku sudah menganggap bapak itu sebagai pengganti ayahku. Orangtuaku. Tapi...." aku menahan tangisku.
"Robby.....Bukan itu yang kuharpakan. Aku mengajak kau lebih dekat dengan ku, karena aku sayang kau"
"Pak...! Asal bapak tau, aku mungkin kurus bapak lihat. Itu karena kau selalu cuek bila ku ajak bicara. Aku hancur pak. Aku tidak pernah perduli Handi bapak bawa bawa kemanapun bapak mau. Itu urusan bapak"
"Aku tidak ada hubungan spesial sama Handi. Dia adeku. Dia datang kemari karena hanya berkunjung"
Aku terdiam.
"Kau pikir dia pacarku atau apa By?"
"Aku tidak pernah berfikiran negatif. Handi itu mau adek bapak mau pacar bapak, aku tidak pernah memikirkannya. Yang ada dipikaranku, begitu angkuhnya bapak memperlakukan aku beberapa minggu ini. Aku merasa akan dibuang. Itu yang kutangiskan pak. Sama seperti orang tuaku membuang aku. Aku diusir pak. Diusir....."Tangisku pecah walaupun tidak keras. Karena aku takut didengar tetangga.
"Dari itu aku datang ke bapak untuk bisa bekerja paruh waktu demi kelangsungan hidupku dan sekolahku""Apa kau bilang?Kau diusir? Jadi....."
"Aku berbohong ke bapak. Sebenarnya aku bukan siapa siapa lagi di keluargaku"
"Kejam sekali. Kenapa bisa begitu Robby?"
"Bapak mungkin menghindari aku, karena aku menolak untuk dekat dengan bapak."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (BI SEX) ALONE
General FictionAPAKAH ANDA PERNAH MERASAKAN DIUSIR DARI RUMAH, KETIKA ANDA KETAHUAN SEORANG 'HOMO atau GAY?' APA BISA ANDA MERASAKAN BETAPA SAKITNYA? ikuti ceritaku Like dan komen ya. Robby Ferdinand biasa dipanggil Robby atau Ferdi di usir oleh orang tuanya karen...