22. Exell Memberi hadiah

386 35 17
                                    

Dua minggu liburanku sudah kulalui dengan bekerja sebagai 'pelayan' di resto. Sebelum memulai aktifitasku sebagai pekerja paruh waktu, kutemui pak Handoko untuk menanyakan janji kami semula.

"Robby kenapa belum pulang?"tanya pak Handoko melihatku duduk seorang diri di kursi meja pelanggan. "Ada apa?."

"Bisa bicara tidak pak?"tanyaku.

"Ini sudah malam, aku juga mau pulang"

"Sebentar saja, pak. Masalah kerja paruh waktu. Robby sudah mulai semester baru"kataku pelan.

"Oh itu. Besok kau datang setelah pulang sekolah. Bapak tunggu"

"Baik pak. Terima kasih"jawabku dan tersenyum. Aku melangkah dengan bahagia. Belum melewati pintu, aku dipanggil lagi.

"Robby! sebentar."panggil pak Handoko.
Dia menarik tanganku untuk duduk.

"Angkotnya takut gak ada lagi"kataku.

"Ada. angkot 24 jam. Kalau gak ada nanti kau naik taksi. Duduk, Rob"

Kutempelkan pantatku di kursi dihadapan pak Handoko.

"Eehmm. Usia berpa kamu, By?"

"16 pak. bulan Juli genap 16"

"Tentunya sudah punya pacar"

"Belum berani pak"

"Kenapa?"

"Masih ingin menamatkan sekolah"

"Berarti belum pernah berciuman"

"Bapak, pertanyaannya porno"

"Hahahahah, wong nanya ciuman malah porno"

"Maaf pak, belum pernah"

"Mau ciuman"

"Enggaklah pak"

"Biar tak ajari"

"Ahh bapak, masa Bapak yang ajari. Lain kali aja pak, sudah malam"kataku.
Pak Handoko berdiri dari kursinya dan mendekatiku. Dia melumat bibirku. Segera aku menghindar.

"Kamu tampan Robby. Bibirmu sexy"

"Sampai ketemu besok pak"kataku pergi meninggalkannya.

Selama ini dia memperhatikan aku, ternyata karena dia suka. Pantas kalau pak Exell mendekatiku dia seperti tidak terima.

"Pak Handoko...."kusebut namanya dengan hati bahagia. Ciumannya wiihhh....
Kujilati bibirku saat menunggu angkot. Senyumku sepertinya tidak hilang.

Angkot yang kutunggu akhirnya datang. Tetapi sebelum aku melangkah, mobil pak Exell sudah di depanku.

"Masuk, By" serunya.
Kudekati mobilnya dan kujawab.

"Tidak usah pak. Mau naik angkot saja"kataku dan masuk angkkot yang menunggu penumpang.

Pak Exell memajukan mobilnya membuat perasanku lega. Ternyata dugaanku salah. Pak Exell hanya memarkirkan mobilnya. Dia masuk ke dalam angkot dan duduk disamping kiriku.

"Loh, pak Exell ikut naik angkot"tanyaku keheranan.

"Tidak usah mengurusi orang lain. Motto mu kan"bisiknya ditelingaku. "Aku mau nginap dirumahmu"lanjutnya.

Segera aku turun dari angkot disusul pak Exell dan menuju mobilnya.

"Aku minta maaf atas keterlambatanmu beberapa hari lalu, Robby, hingga kau kena tegur. Bukan berarti kau menjauhiku"

"Aku hanya ingin konsentrasi kerja. Sebenarnya mau bapak apa dari Robby"

"Mauku, aku ingin tidur denganmu"

MY LIFE (BI SEX) ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang