25. Ihot, Mahla, Hujan dan Exell.

379 34 17
                                    

Ada apa dengan Ihot yang sepagi itu sudah berada di kontrakanku dengan membawa sarapan?
Wajahnya lusuh tidak bergairah.

Baru saja aku hendak mandi ketika pintu diketuk dan kubuka.

"Ihot, sepagi ini"kataku.

Dia tidak bicara apa apa, tapi langsung duduk di kasur. Kuperhatikan dia mengelus kasurku. Aku menuju kamar mandi melewatinya.

"Robby. Ada apa dengan kita?" tanyanya. Aku berhenti.

"Kau yang bikin masalah. Bertengkar dengan pak Mul, sikapmu yang jatuh cinta tidak bisa kau sembunyikan di depan teman teman sekolah. Akhirnya apa?"

"Ada orang yang jatuh cinta tapi tidak berdekatan?"

"Kamu dan Aku itu Homosex, Hot. Gay. Kita sesama jenis. Sikap itu yang kau akan uumumkan ke orang orang?"

"Tapi hanya akrab By"

"Geng mu bisa menerima?.Mahla yang mencintaimu bisa menerima?. Hidupku sudah susah Hot. Hidup sebatang kara. Jangan kau buat lagi perkara baru dalam hidupku"

"Aku sayang sama kamu Robby. Tak bisa aku menjauhi kamu"

"Dengan begitu gengmu akan menggorok leherku. Mahla mengancamku"

"Jadi...."

Tiba tiba pintuku ada yang mengetuk.

"Mahla...!"sebutku karena keheranan. Dia bisa tau alamatku.

Mahla langsung masuk dan menuju ke Ihot.

"Kenapa kau kemari, La. Tau alamat ini dari siapa"Ihot bertanya karena heran juga Mahla tau alamatku.

"Tidak penting kontrakan Robby aku tau dari mana. Yang ingin aku tau, ada apa kamu di rumah Robby"

"Mau jemput."

"Aku yang minta kau jemput karena motorku rusak kenapa tak bisa kau lakukan? Robby yang seorang laki laki yang bisa jalan sendiri kenapa harus kau jemput"

"Maaf La, Ihot. Aku mau berpakian. Sudah terlambat. Kalian duluan ya. Biar aku sendiri"kataku menuju kamar mandi untuk cuci muka, tidak mandi lagi karena sudah terlambat.

Selama ganti pakaian, pikiranku tidak tenang. Apa yang akan aku katakan nanti ke Mahla?Apa akan kuputuskan hubunganku dengan Ihot?

Tidak. Kenikmatan yang kami reguk setiap  pulang sekolah di rumahnya yang sepi, apa bisa aku nikmati bila putus?

"Ahhhhhh..."teriakku. "Kenapa kau tidak bisa menyembunyikan perasanmu Hot. Akhirnya begini kan"kata kata yang ku ucapkan kudengar sendiri.

Buru buru ku ambil tas sekolahku dan memakai sepatukku untuk menuju sekolah.

Terlambat 3 menit, membuat mata satu kelas tertuju padaku ketika Pak guru mempersilahkan aku duduk. Ihot hanya menunduk ku lihat. Mahla juga sama.

Selama dalam kelas, istirahat dan pulang, kami tidak ada komunikasi. Gengnya Ihot tidak ada yang mendekati Ihot. Malah bercengkerama dengan Mahla.

***

Jam berangkatku kerja adalah Pukul 15.30. Maka aku mengulang pelajaran hari ini dan mempelajari untuk besok. Waktu sudah lumyan banyak untuk belajar.

Saat berkutat dengan buku bukuku Ihot sudah menumpal di pintu karena aku tidak menutupnya, cuaca panas di siang itu.

"Robby!"

"Masih berani kau datang, Hot"

"Tak perduli" Dia menutup pintu. Aku berdiri menyambutnya.
Dia memelukku.

MY LIFE (BI SEX) ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang