Hari terakhirku di kotaku, setelah buku buku dan alat alat dapur yang tidak seberapa kukumpulkan, aku berencana menyumbangkan buku buku ke sekolahku.
Alat alat dapur dan kasur lipat hendak ku jual ke tetangga dengan bayaran seikhlasnya untuk menambah uangku. Setelah beres, aku membawa buku yang kuikat dengan tali plastik.
"Pagi pak"
"Robbyyyyyy...."sapa pak Kepala Sekolah. Dia melihat bawaanku. "Apa itu, By"tanyanya
"Buku buku kelas 2 dan kelas 3 pak. Buat murid yang membutuhkan kalau mereka mau"
"Jiwa sosialmu tinggi juga ternyata, nak'
"Biar beguna saja, pak"
"Oh ya, hari ini cap tiga jari dan tanda tangan. Sudah atau belum, By"
"Ini baru mau ke pak Walikelas, pak"
"Taruh bukunya, kamu ke ruang wali kelasmu ya".
"Baik pak."
Di ruangan kelas kami sudah berkumpul semua murid yang hendak melakukan cap tiga jari dan tanda tangan ijazah. Andika mendekatiku.
"Rob, kita pisah nih. Sepertinya aku tidak kuliah Rob."
"Kenapa?"
"Orang tuaku tidak sanggup"
"Ahhh kamu. Daftar PTN aja dulu siapa tau nasib, diterima"
"Sudah ku bilang sama Ortuku, tapi tetap gak ada respon"
"Berarti cari kerja"
Andika mengangguk. Aku hanya bisa tarik nafas. Aku tidak bisa menyarankan Andika sesuatu, karena dia bukan aku yang sudah terbiasa hidup susah.Saat aku diam, Ilham mendekati dan menarik tanganku.
"Ada apa Ham"bisikku.
"Ihot sudah duluan tadi. Kami berpapasan di halaman sekolah. Eh ada Om Om nanya kamu, By. Om Mulyono namanya."
"Om Mulyono?. Dimana dia sekarang?"
"Pergi. Nanti balik lagi. Kamu disuruh tunggu."
Dalam pikiranku, kenapa dia tau hari ini aku ke sekolah. Ada apa dengan Mas Mul, masih berani menemuiku setelah kejadian tempo hari.
"Terima kasih ya, Ham"
"Siapa dia By?"
"Yang memberikan pekerjaan sama Robby"
"Baik dia orangnya"
Baik dari hongkong. Orang tampang penipu gitu.
"Robby.....giliranmu. Cepetan"Andika memnaggilku.
"Ham, ayo habis aku giliranmu"kataku mengajak Ilham masuk.
"Siang pak."
"Eh Robby. Siang nak. Gimana dah siap berangkat"tanyanya sambil menyodorkan Ijasahku untuk cap tiga jari.
"Sipa pak"jawabku.
"Kamu ke ruang Kepala Sekolah ya."
"Tadi juga sudah diingatkan pak. Baik saya mau ke Pak Kepsek"pamitku.
Pak Kepala Sekolah menyampaikan akan keberangkatan kami agar lebih awal mendaftarnya. Aku disuruh prepare semuanya. Lusa kami akan berangkat, ditemani oleh 2 guru, Wali kelasku dan Wali kelas IISos1. Rencana berangkat pukul 04.00 pagi.
"Agar kita samapai kira kira pukul 8 atau selambat lambatnya pkl 08.30 pagi"terang Bapak Kepala Sekolah.
Diotakku menghitung jarak antara kotaku dan propinsi, kalau waktu tempuh rata rata 60 km perjam berarti kira kira 4 jam atau lebih perjalanan kami kalau tiba pukul 8 pagi. Lumayan jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (BI SEX) ALONE
Fiksi UmumAPAKAH ANDA PERNAH MERASAKAN DIUSIR DARI RUMAH, KETIKA ANDA KETAHUAN SEORANG 'HOMO atau GAY?' APA BISA ANDA MERASAKAN BETAPA SAKITNYA? ikuti ceritaku Like dan komen ya. Robby Ferdinand biasa dipanggil Robby atau Ferdi di usir oleh orang tuanya karen...