"Nanti bisa tunggu saat istirahat?"
"Saya gak tau jam istirahat pak"
"Aku tau. Pukul 15.00 istirahat pegawai disini"ujar si Kokoh. Sepertinya dia lebih tau karena mungkin pelanggan tetap restoran ini.
"Oh" bibirku hanya membulat
"Nanti sebelum istirahat, aku sudah disini"katanya.
Pak Handoko yang melihat kami berbicara datang mendekat. Buru buru si Kokoh meninggalkanku menuju toilet.
"Robby, bereskan pekerjaanmu"perintahnya.
"Iya pak."kataku sedikit membungkukan badanku sambil menuju meja yang ditingal pelanggan.
Membawa piring dan gelas koaong ke tempatnya, Aku di ikuti pak Handoko.
"Pelanggan tadi cakap apa, Robby?" tanyanya.
"Tidak cakap apa apa, Pak. Hanya nanya toilet. Terus nanya sudah berapa lama kerja disini. Hanya itu saja"jawabku.
"Mereka pelanggan tetap disini Rob. Layani mereka sabaik baiknya ya." ?"
"Pasti pak"kataku.
"Tapi kenapa dia nanya toilet ya?" dahi pak Handoko sedikit berkerut sambil melihat ke wajahku.
"Gak tau pak. Saya hanya menunjukkan"kataku dan pergi membereskan meja lain.
***
Karyawan yang berkumpul sebelum istirahat, terlihat begitu lelah ketika manager resto, Pak Handoko memberi arahan untuk kami lakukan nanti.
Dia memperkenalkan diriku ke karyawannya sebagai cleaning service. Yang artinya aku harus melayani setiap karyawan. Nyesek memang terasa di dada.
Aku melamar sebagai tukang cuci piring, nyatanya melebihi dari sekedar pencuci piring.
Aku tidak banyak bicara ketika teman teman bertanya tentang aku. Sifatku jadi pendiam.
Aku meyendiri duduk di bangku batu di bawah pohon palem ketika teman teman membubarkan diri ke tujuan masing masing memanfaatkan jam istirahat mereka.
"Hei...." teguran yang menyapaku menghentikan lamunanku.
"Eh...kokoh"sahutku hendah berdiri menyambutnya.
"Sendiri?"
Aku mengangguk.
"Kenapa gak pulang? Aku antar ya. Lumayan 2 jam sebelum kerja lagi"
"Jauh koh. Takut terlambat nanti."
"Kita jalan jalan. Mau gak?"
"Tidak usah koh. Hanya 2 jam ini, saya disini aja"
"Exell Chiang" dia menyodorkan tangannya.
"Robby" sahutku.
"Sudah berapa lama kerja disini? Aku baru lihat kau"
"Aku baru...." kataku. Aku menceritakan dari awal aku mulai bekerja. Masih sekolah.
Exell mengorek semua kehidupan pribadiku.
"Masih sekolah?"herannya
Dan akhirnya aku menceritakan kisahku tentu dengan tidak membuka aibku sebagai homosex.
"Robby, kenapa masih disini?Manfaatkan istirahatmu." suara pak Handoko membuat kami mengalihkan mata kami ke pak Handoko.
"Kalau pulang jauh pak, takut terlambat nanti. Disini saja"jawabku.
"Eh Kokoh. Tumben disini Pak, bukannya tadi makan disini"selidik pak Handoko ke Exell.
"Iya pak, tadi lewat sini mau ngopi, ehh istirahat"jawaban Exell sedikit kagok.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (BI SEX) ALONE
Ficción GeneralAPAKAH ANDA PERNAH MERASAKAN DIUSIR DARI RUMAH, KETIKA ANDA KETAHUAN SEORANG 'HOMO atau GAY?' APA BISA ANDA MERASAKAN BETAPA SAKITNYA? ikuti ceritaku Like dan komen ya. Robby Ferdinand biasa dipanggil Robby atau Ferdi di usir oleh orang tuanya karen...