Aku tidak tau maksudnya Exell. Sudah tinggal di Hotel, tapi dia mau buka kamar.lagi di hotel lain.
"Kokoh bisa mengeluarkan uang begitu banyak hanya untuk begituan, tapi pelit untuk menolong orang" ketusku di parkiran Hotel yang mau di sewa.
"Biar tenang bicaranya."
"Pokoknya aku tidak mau tau, kau harus bayar aku lebih"kataku
"Oh kau pikir aku datang kemari, hanya ingin bercinta. Kalau pikiranmu begitu, tak perlu jauh jauh aku menemuimu, Robby"
"Kan kokoh haus sex"
"Pendapat yang salah"
"Karena aku sudah salah menilaimu, koh. Kupikir apa yang kokoh bilang ke aku itu bukan iming iming. Nyatanya..."
Dia tidak menanggapi ucapanku. Dia berjalan menuju Hotel. Aku diam saja, hingga dia memanggilku."Niat gak kamu Robby"nada suaranya tinggi.
"Ketemu sekali saja emosinya tinggi. Gimana kalau setiap saat. Gak. Aku tiiiiiidak mau."
"Robbyyyyyy"gemesnya.
"Kokoh kek siapanya Robby. Kamu bukan siapa siapa aku. Aku bilang tidak, tidak."
Aku berbalik badan hendak pergi. Bikin naik tensi. Sudah di mauin malah bikin kesel.
"Robby...Robby...ok..ok. Kokoh tidak marah. Ayo masuk"
"Tidak mau. Kau pikir kau siapa? Aku sudah illfeel"
Untung malam hari, jadi tidak ada orang diparkiran yang melihat.
"Robby, kokoh minta maaf. Kokoh janji, tidak akan marah."
"Dasar tukang janji. Gampang saja buat orang emosi. Yang butuh itu kamu, bukan aku. Jadi kali ini Robby minta maaf." kataku dan pergi meninggalkannya.
"Ok kalau kau tidak mau. Akan kuberitakan besok kesemua mahasiswa bahwa kamu Homosex"
"Silahkan. Dan aku akan datang ke Restorannmu dan semua usahamu mengumumkan bahwa kau seorang Botty, Ingin ditusuk oleh Kontol. Silahkan." kataku degan emosi.
"Robby hanya karena sedikit kesalahan kau bisa berbuat begitu"
"Aku sudah mau melayanimu, tapi apa..."
"Maafin kokoh sayang" bujuknya. Aku berfikir bila dia nekad memberitahu mahasiswa, aku bisa hancur. Tapi bila aku yang memberi tau ke karyawannya, mereka mungkin sudah tau, kalau boss mereka adalah seorang homosex. Ok lah aku mengalah.
"Ayo kita masuk."ajaknya
Aku menuruti kata katanya.Setelah menerma kunci kamar dari petugas hotel, kami masuk.
Di dalam hotel aku tidak berbicara tapi langsung membuka pakaianku hingga aku telanjang naik ketempat tidur.Kutunggu reaksinya. Tapi dia hanya duduk di kursi.
"Mau main tidak"tanyaku.
Wajahnya manyun. Pandangannya lurus ke lantai."Kokoh bahagia sekali waktu jumpa kau di kampusmu, By. Tidak sia sia aku menempuh jarak yang begitu jauh. Kukira kau juga senang. Ternyata aku salah. Kau sudah menunjukkan gelagat ketidak sukaanmu sejak kita jumpa. Ternyata tidak ada rasa ingin jumpa denganku. Kokoh minta maaf, By. Kau boleh pergi sekarang. Aku bayar waktumu yang terbuang"katanya dan merogoh kantongnya.
Aku bangkit dari tidurku dan memungut pakaianku. Kupakai celanaku. Dia meletakkakan uangnya di tempat tidur. Ketika aku hendak memakai bajuku kulirik uang yang diletakkan sedikit berseraak.. Tidak jadi kupakai bajuku. Aku memegang uangnya begitu banyak. Kuletakkan kembali uangnya dan melihat wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (BI SEX) ALONE
General FictionAPAKAH ANDA PERNAH MERASAKAN DIUSIR DARI RUMAH, KETIKA ANDA KETAHUAN SEORANG 'HOMO atau GAY?' APA BISA ANDA MERASAKAN BETAPA SAKITNYA? ikuti ceritaku Like dan komen ya. Robby Ferdinand biasa dipanggil Robby atau Ferdi di usir oleh orang tuanya karen...