34. Handoko

306 31 5
                                    

Lantunan lagu Biarlah Ku Sendiri dari Loela Drakel kunyanyikan siang itu sebelum aku pergi mengamen.

Bukan aku tak sayang padamu
Bukan aku menolak cintamu
Tapi hati ini t'lah tertutup untuk cinta

Biarlah sendiri di sudut kota ini....

Jangan lagi kau datang padaku

Jangan lagi kau harap cintaku..

Cukup sudah kau sakiti, jantung merah ini

Biarlah Siksa ini kutanggung sendiri

Biar, biarlah begini...

Tok

Tok

Tok

Aku mendengar ketukan pintuku dan kuhentikan nyanyianku.

"Pak Manager"sebutku seketika melihat sosok yang berdiri disana. Wajahku mungkin pias.

"Kaget?"dia bertanya dengan wajah datarnya."Boleh masuk?"

Aku masih terbengong Handoko sudah masuk dengan sedikit mendorongku dengan keangkuhnnya.

"Tidak ada bangku untuk duduk. Baiknya to the point saja, mau bicara apa"

"Dilantai, nyender, tiduran kan bisa. Enggak harus pake bangku. Oh...suaramu kedengaran dari luar bagus juga Robby, mau konser dimana?"

"Tidak usah menyindir. Itu urusanku mau konser, mau nungging, mau apapun bukan urusanmu. Di Resto boleh kau pelonco aku, tapi disini, angkuhmu tidak berlaku. Sekarang katakan mau apa"

"Oh ternyata beda sekali sifat dan sikapmu ya."

"Tergantung berhadapan sama siapa dan dimana"

"Kau makin tampan dengan marahmu, Robby"

"Ahhhh gak urusan. Mau apa kau, Han..do..ko"

"Kau menyebut namaku dengan mengeja"katanya mendekatiku. Wajahnya di dekatkan ke wajahku. Aku bertahan menatapnya.

"Karena namamu memang Han..do..ko. Kenapa? Tidak suka. Kau datang ke kandang macan, kalau kau tak mau diterkam, pergi kau dari hadapanku Han...do...ko"kataku sedikit emosi.

Handoko malah meraihku dan mencium bibirku.
Kusapu bibirku dengan punggung tanganku.

"Masih ingat rasa itu, Rob...by..."

"Tak ada rasa kalau kau yang memberikan"sergahku.

"Kalau Exell?"

"Tak ada hubungannya dengan Koh Exell"

"Panggilan sayang rupanya, 'Koh Exell'"

"Sebenarnya kau mau apa"

"Kau disuruh kerja lagi sama Cintamu Exell. Dia sudah cerita bagaimana kau cemburu karena ada aku. Aku memang suka sama Exell. Bahkan jatuh cinta"

"Kenapa tidak sama dia. Aku tidak mencintainya. Janji janji palsunya membuatku membencinya"

"Jangan pernah membencinya, karena dia cinta mati sama kamu, Robby"

"Cinta mati bagaimana? Setiap bertemu, marah yang tidak tau asal muasalnya. Tidak, kau pergi saja. Katakan padanya Robby tidak mencintainya."

"Robby, asal kamu tau ya, Exell tidak pernah jatuh cinta sama siapapun. Hanya sama kau. Kau mau tau siapa dia yang sebenarnya?. DIA ADALAH PEMILIK RESTORAN tempat kita bekerja"

"Hah...?"

"Mulut di tutup. Jangan menganga. Kemasukan cicak baru tau kamu"

"Tapi aku tidak tertarik lagi bekerja. Mengamen adalah kerjaku sekarang. Lebih besar hasilnya daripada nunggu gaji sebulan di sana. Belum lagi kau maki maki aku. Sakit hatiku"

MY LIFE (BI SEX) ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang