54. 2 bulan kemudian.

234 25 14
                                    

Setelah menikmati duduk di banku kuliah menerima ocehan ocehan dosen para dosen, semangatku makin menyala nyala.
Bertemu teman teman digerbang kampus membuat suasana semakin meriah.

"Ayo masuk By, ngobrol di dalam saja yuuuk" ajak temanku.

"Masih lama Gus. 40 menit lagi kelas baru mulai"ujar Bgaskoro ke Tubagus.

"Iya nanti aja. Kedai depan yuk" balas yang lain.

Karena sepakat, kami menuju kedai. Tiba tiba Benny teman SMA di kampungku waktu kelas 2 dulu mencegatku. Sedikit kaget melihatnya.

"Eh Ben, Hukum gak ada mata kuliah. Kenapa ada di Ekonomi"tanyaku.
Teman temanku memandangi Benny.

"Siapa Rob"tanya Tubagus.

"Teman SMA. Dia di Fak. Hukum"jawabku. "Kenalkan Benny"ajakku ke teman temanku. Mereka bersalaman.

"Ada yang mau kucakapkanlah, Rob"kata Benny serius.
Kusuruh teman temanku masuk kedai duluan.

"Apa Ben, serius sekali"kataku. Benny mengajak ku ke kedai lain dipinggir jalan.

"Kuliahku mau mulai, Benny"protesku.

"Sebentarnya, tak lama"katanya. Akupun menuruti dan ikut.

Belum masuk kedai, mataku sudah melihat Miko. Kupanggil nama adekku. Dia berlari menemuiku. Kupeluk adekku, aku menangis karena terharu. Mahasiswa mahasiswa di sekitar kami menyaksikan.

"Baaaaaang....Robbbb......by"tangis adekku Miko. Kuciumi kepala dan pipinya. Bahagia hatiku tidak berlangsung lama, karena Ayah dan Ibuku mendekati ku dan memelukku. Ibuku menciumi keningku.

"Maaf Ayah, Ibu, kalau kalian datang untuk menemuiku, saat ini tidak bisa, karena jam kuliahku akan dimulai" kataku.

"Anakku, sebentar sajanya. Tak lamapun"pinta Ayahku.

"Sebentar abang"minta Miko.

"Aku sudah berjuang mati matian untuk mendapatkan ini, tidak mungkin akan kutinggalkan begitu saja. Tak semenitpun kuliahku kutinggalkan" kataku. Aku hendak melangkah, Miko memelukku tidak membiarkan aku pergi.
Aku masih ingat betul, bagaimana Ayah memperlakukan aku, itu yang membuatku tidak ingin jumpa.

Benny menengahi kami.

"Kelasmu masih lama Robby. Kenapa kau tak mau jumpa sama orang tuamu sendiri. Aneh kau ini"katanya marah.

"Ben, bukannya aku tak mau jumpa. Nanti habis kuliah aku akan kemari"

"Ok Robby, kau boleh kuliah, tapi Paman, Tante dan Miko akan menunggu disini. Aku juga ada mata kuliah. Gimana Robby." tanya Benny.

Berat hatiku untuk mengiyakan, tapi demi adekku Miko, aku bersedia.

"Tunggu abang disini ya sayang. Abang kuliah dulu."kataku yang di Iyakan adekku.

"Jangan lama lama bang. Miko rindu bang Robby"katanya masih terisak.

"Iya 1 jam ya, tunggu abang"kataku dan pergi.

"Baaaaaang..."masih panggil Miko. Kuberikan senyum terpaksaku.
Akupun meninggalkan Ayah, Ibu dan adekku, Miko. Aku tidak pamit lagi ke teman temanku.

Dikelasku, aku tidak bisa konsentrasi memikirkan adekku Miko, bukan Ayah dan Ibuku di otakku, tapi Miko.

Seleasai mata kuliah utamaku, aku langsung ngibrit menemui mereka. Ternyata Benny masih ada disana.
Aku memilih warung makan yang sepi pengunjungnya.

"Robby sudah disini, katakan apa yang mau kalian katakan"kataku. Miko duduk dipangkuanku kuciumi kepalanya. Betapa rindunya aku sama adekku.

Ayahku melihat ke arah Benny. Aku tau maksudnya. Maka kusuruh Benny agak menjauh membawa Miko adekku agar mereka tidak mendengar pembicaraan kami.

MY LIFE (BI SEX) ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang