Tenang menjalani hidup sendiri di tanah Orang, Kuliah sambil bekerja sebagai Housekeeping bagian kebersihan kamar Hotel sudah kulakukan selama hampir 1 bulan setelah menerima training dengan sytem LEARNING BY DOING. Tinggal beberapa hari lagi aku akan kerja tetap walaupun bukan sebagai karyawan. Aku akan di kontrak.
Aku bersyukur sekali, dengan bekal ijazah SMA ku aku bisa diterima. Bekerja siang sampai jam 10 malam. Walaupun pekerjaanku melesetnya lebih banyak, karena tugasku banyakan mengepel lantai dari pada roomboy , tidak apa apa. Karena aku butuh buat biaya hidupku.
Uang kuliah tidak terlalu ku pikirkan lagi, karena Mulyono sudah memberikannya di muka dalam buku tanbunganku di bank. Hanya makan sehari hari dan biaya biaya lain seperti transport yang kubutuhkan sekarang.
Siang itu sepulang Kuliah, aku hendak menuju Hotel tempatku bekerja. Dengan santai aku menuju gerbang keluar bersama teman teman Mahasiswa. Asyik mengobrol, bercanda, seseorang menghadangku. Teman temanku heran karena Exell memegang bahuku.
"Hei..masalah apa kau dengan Robby"tanya temanku.
"Tidak masalah apa apa. Aku mau jemput dia. Dia bekerja untukku"
"Tapi caranya jangan begitu."
"Sudah sudah. Dia bekas bossku. Kalian boleh duluan"kataku.
"Songong bener main cegat saja" umpat temanku dan meninggalkan kami.
Aku menyingkir dari hadapnnya dan duduk di bawah beringin di pojok halaman.
"Bicara kalau mau bicara. Aku mau kerja. Sama seperti dulu. Kuliah sambil kerja. Jam masukku pkl 14.00. Jadi aku tidak ada waktu melayani."
"Di Hotel mana kau bekerja, antar aku kesana. Aku mau nginap disana"
"Kau mau buat masalah denganku"
"Aku hanya ingin nginap di hotelmu bekerja, kenapa kau bilang aku akan membuat masalah"
"Bicara saja disini. Orang sepertimu tidak pantas tinggal di hotel tempatku bekerja. Bicara saja."
"Robby, aku tau banyak salah sama kau, tapi caramu meninggalkan kokoh harusnya tidak begitu, Robby"
"Cara yang aku lakukan sudah tepat menurutku. Karena aku tidak mau jumpa sama orang yang punya bibir berlapis madu"
"Aku menunggumu waktu itu, kau yang tidak datang."
"Aku hanya 10 menit terlambat, itu juga karena angkotnya masih kosong, lama menunggu penumpang. Aku minta tolong sama satpam memanggilmu, tapi Handoko yang datang, katanya kamu pergi. Apa salah kalau aku pulang. Situ saja tak mau nunggu, ya aku juga tak maulah nunggu yang tidak jelas"
"Kokoh tidak kemana mana Robby"
"Manakutau. Bilang sama Handokomulah. Lagian sudah lama berlalu, untuk apa dipermasalahkan. Kuliah saja aku sudah memakan bulan. Harusnya sudah masa lalu lah"
"Aku ingin tidur sama kau malam ini. Mau kan?"
"Enggak. Aku tidak mau. Aku sudah tidak melakukannya lagi. Fokus Kuliah dan kerja."
"Robby, aku kangen sama kamu"
"Hahahahaa....maaf, Robby bukan anak SMA lagi. Bukan yang dulu lagi"
"Ok, aku akan teriak. Aku akan bilang ke semua orang yang lewat bahwa Aku..."
Kutup mulutnya dengan tangan kiriku. Tinjuku sudah diperutnya hendak kutonjok. Tapi aku berfikir akan jadi besar masalahnya nanti."Akan aku layani nafsu setanmu itu Exell, tapi tidak di Hotel tempat aku bekerja."
"Bawa aku ke Hotelmu. Aku akan nginap disana"
![](https://img.wattpad.com/cover/320273637-288-k192305.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (BI SEX) ALONE
General FictionAPAKAH ANDA PERNAH MERASAKAN DIUSIR DARI RUMAH, KETIKA ANDA KETAHUAN SEORANG 'HOMO atau GAY?' APA BISA ANDA MERASAKAN BETAPA SAKITNYA? ikuti ceritaku Like dan komen ya. Robby Ferdinand biasa dipanggil Robby atau Ferdi di usir oleh orang tuanya karen...