12. KENAIKAN KELAS

601 46 25
                                    

Panasnya cuaca pada pagi hari itu membuatku tidak banyak bergerak. Hanya duduk duduk saja dibawah pohon beringin rimbun di samping sekolahku.

Teman teman yang tidak biasanya akrab karena takut seseorang, sudah berani menyapa dan mengajak ngobrol.

"Hei Rob" Charles menyapa dengan sapaan akrabku.

"Hei....gimana kabarmu?Apa kau gak takut dibully sama si preman, Les?" akrabku.

"Biarin ajalah. Masa tidak bisa berteman sama orang baik kaya kamu gara gara dia"

"Takut aja kamu diapa apain. Tuh dia datang"kataku menunjuk dengan bibirku mengarah kemahluk yang ditakuti di sekolah.

"Kita lihat saja"

Aku dan Charles melihat ke arah Ihot yang berjalan sendiri.

"Hai...."sapanya. Aku dan Charles merasa lega. Tapi sapaannya tidak kami jawab.

"Ada apa dengan itu orang, By?" Charles merasa heran. Aku hanya menggeleng melihat ke arah Ihot.

"Tumben" lanjut Charles.

"Biarkan sajalah. Takutnya dia hanya mencari alasan untuk menggal lehermu" kataku.

"Hah...! Aku tak takutlah. Sudah mau kelas 3. Aku yakin dia juga takut ada masalah"jawab Charles.

Lina, Mahla dan cewek cewek yang lain hanya menyunggingkan senyum ketika melewati kami.
Pandangan bersahabat mereka aku akui, tulus dari hati. Hanya kemungkinan takut akan si Ihot.

Saat obrolan kami seru, bell sekolah berbunyi.

Toa yang di teras sekolah mengumumkan supaya anak anak berbaris di halaman sekolah sesuai urutan kelas.

"Raport segera dibagikan."begitu suara keras dari corong Toa.

Aku dan Ihot  disusul oleh Andika yang tiba tiba dimerangkulku melangkah ke halaman sekolah.

"Bikin kaget aja kau"sungutku ke Andika.

"Hahaahah...habis kamu ganteng Rob" celotehnya.

"Jangan ngagetin kau" kataku melingkarkan lenganku di lehernya karena dia lebih pendek dari aku.

"Ssstt....Si preman sama kawan kawannya datang"bisik Cahrles.
Kami bertiga segera mengbil barisan dengan Andika dan Charles di depanku.

Ihot tersenyum ke kami.

"Aneh" gerutuku didengar Charles. "Ngapain senyum senyum"kataku.

"Otaknya miring barangkali, tadi mungkin kepentok tiang bendera"Charles asal omong.

"Hehehh....dipentokin, iya. Tapi kalau kepentok...hahaha"aku tak tahan  menahan tawa hingga menutup mulutku.

Setelah ada aba aba agar barisan di rapihkan karena segera pembagian Raport, suasan jadi hening.

Kami mendengar wejangan kepala sekolah dengan hidmad. Aku sedikit agak mendekati Charles ketika kepala sekolah mengatakan, "Bagi Siswa berprestasi, akan diberikan Beasiswa selama 1 Tahun. Dengan Syarat Juara Umum Sekolah ( Nilai diatas Juara I setiap kelas ) dan bisa mempertahankan di semester berikutnya"

Tanpa sadar aku merangkul Charles, dan ini di lihat oleh Ihot. Matanya tiba tiba seperti harimau mau menerkam mangsa. Aku melepaskan rangkulanku dari Charles. Ihot tersenyum.

Tepuk tangan murid murid yang ratusan itupun menggema setelah Kepala Sekolah selesai.

Aku dan Ihot masih saling melirik dan tersenyum.

"Orang sedeng"gumamku dalam hati. "Aneh. Sekarang bisa tersenyum. Selama ini kemana."

Wali kelas masing masing kelas sudah siap siap membagikan Raport yang ditangannya.

MY LIFE (BI SEX) ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang