Waktu yang begitu lama, hampir se bulan tidak pernah bertemu dengan pak Mul setelah ku tolak untuk bertemu dengannya.
3 kali dalam seminggu dia menemuiku, 2 kali di kontrakan dan sekali di sekolah. Aku selalu menolkanya. Dia putus asa. Akhirnya Pak Mul tidak pernah lagi menjumpai ku.
Pak Mul sempat melongo ketika aku menyambut dia dan keluarganya di pintu masuk. Aku tidak bereaksi apa apa selain menyapa dan mengantar mereka ke meja yang di pilih.
Pak Mul, Istri dan 1 putrinya yang ku kira berumur 5 atau 6 tahun. Istrinya hitam manis. Putrinya cantik.
"Silahkan pak"kusodorkan buku menu setelah mereka duduk.
Pak Mul memandangi wajahku. Tapi tidak kubalas. Mataku hanya tertuju ke buku menu ditangan istrinya. Kutuliskan semua pesanan mereka.
"Robby. Kau Robby kan?" pak Mul pura pura mengenalku.
"Dasar laki laki pembohong"gerutuku dalam hati. "Sok pura pura lagi"
"Iya pak, saya Robby"jawabku. Pak Mul berdiri dari bangkunya, menupangkan tangannya di pundakku.
"Ini Ma, Robby yang pernah jadi tukang masak di proyek beberapa bulan yang lalu"katanya memperkenalkanku. "Ternyata kerja disini dia"senyumnya.
"Malam Robby"sapa istrinya
Orang yang melihat kami dari kejauhan yaitu pak Handoko mendatangi meja pak Mul dan menegur ku.
"Robby, kalau ada masalah laporkan"begitu Handoko berkata. "Maaf pak kalau karyawan saya bersikap tidak sopan"lanjutnya mengatupkan kedua belah tangannya ke Pak Mul.
Aku menghindar dari sana untuk mengantar nota pesanan mereka. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan. Yang pasti, setelah memberikan nota, aku menuju pintu masuk untuk menyambut tamu lagi.
Mengantar tamu berikutnya, pesanan Pak Mul sekeluarga sudah siap. Aku mengantar pesanan tersebut ke Meja Pak Mul.
"Silahkan dinikmati pak, bu"
"Robby, nanti selesai makan aku mau bicara, bisa?"tanya pak Mul. Istrinya melihat ke wajahku.
"Maaf pak, saya sibuk"jawabku.
"Nanti diparkiran temui kami ya"pintanya.
"Suami saya mau mengucapkan terima kasih atas pelayanan Robby selama di Proyek"lanjut istrinya.
Pak Handoko yang bediri tidak jauh dari kami terus mengawasi.
"Saya yang harus mengucapkan terima kasih atas bantuan Pak Mul. Tapi untuk bertemu diparkiran nanti, saya mohon maaf, bu. Seperti yang Ibu lihat, saya sudah kena tegur"kataku.
"Malapetaka ini. Pak Mul sudah tau tempatku bekerja, pasti dia akan datang menemuiku"aku membathin.
"Iyahhh...kami minta maaf Robby."kata Istri Pak Mul.
"Iya sudah kalau tidak mau"ucap pak Mul.
"Silahkan pak, bu"kupersilahkan mereka makan.
Meja yang ditinggal pelanggan, segera kubereskan dan kuantat ke Washdisher.
"Robby anakku, kau terlalu cape' kalau ikut nyuci piring, kau bantu di dining room aja, gih"Bu Susi menganjurkan.
"Biar disini saja, bu. Robby juga kasihan tengok ibu mencuci sebanyak ini"lanjutku sambil mencuci piring.
Pak Handoko yang mendengar pembicaraan kami langsung menyeletuk dengan judesnya.
"Robby, jangan sok akrab dengan pelanggan. Lakukan tugasmu sesuai perintahku"katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (BI SEX) ALONE
General FictionAPAKAH ANDA PERNAH MERASAKAN DIUSIR DARI RUMAH, KETIKA ANDA KETAHUAN SEORANG 'HOMO atau GAY?' APA BISA ANDA MERASAKAN BETAPA SAKITNYA? ikuti ceritaku Like dan komen ya. Robby Ferdinand biasa dipanggil Robby atau Ferdi di usir oleh orang tuanya karen...