33. Kunjungan

3.4K 277 11
                                    

Haloo, maap baru update lagi :)












"Mau Papa suapi?" tawar Janu.

Pagi ini Eila sudah dipindah ke ruang inap biasa ---tapi tentu bukan kamar yang biasa Eila tempati ketika dirawat di rumah sakit. Kali ini lebih mewah dari sebelumnya, bahkan lebih nyaman dari kamarnya di rumah.

"Tidak mau," tolak Eila, disertai gelengan. Lalu beralih menatap ibunya dan merengek, "Mama mau sekolah."

"Nanti ya? Eila harus pulih dulu," bujuk Nada, memberi pengertian.

"Pulih itu apa?" tanya Eila, mengerjap lugu.

"Kondisinya lebih baik dari sekarang," jelas Nada, dengan diksi sesederhana mungkin. Ia tatap putri kecilnya yang duduk bersandar di dada bidang Janu, sementara dirinya menempati kursi dekat brankar. "Sekarang Eila makan ya? Mama suapi, mau?"

"Tidak," tolak Eila lagi, keukeuh.

"Kalau Eila nggak makan, nanti makin lama di sini, mau?" pancing Nada.

Eila mengerucutkan bibir. "Tidak mau."

"Makanya makan, okay?"

"Mama ini lepas," pinta Eila, menunjuk selang infus.

"Nggak boleh, Sayang," geleng Nada.

Bikin Eila makin cemberut. "Kenapa?"

"Eila bosen di kamar?" sela Janu, menengahi.

Perhatian Eila kembali pada Janu. Mendongak lalu mengangguk.

"Bentar. Papa izin dokternya dulu ya? Abis ini kita ke taman."

Eila menyetujui ide ayahnya.

Bergegas Janu menemui Dokter Raisya untuk meminta izin. Dan begitu diizinkan, barulah ia ajak putrinya ke taman ---dengan catatan tidak lebih dari tigapuluh menit. Sebab kondisi Eila belum stabil.

Menempati kursi panjang dekat air mancur, bocah empat tahun itu duduk di pangkuan Janu, sedang Nada di sisinya sambil menyuapi Eila. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang harmonis, padahal dibalik kehangatan yang mereka tunjukkan, sebenarnya dua diantaranya cuma orang asing yang sialnya terikat oleh takdir.

Beberapa pasang mata yang mengenali Janu, tampak terkagum-kagum, tapi juga patah hati di waktu yang bersamaan. Seingat mereka, pria itu memang pernah menikah. Tapi tak lama setelah itu, gosip perceraian mencuat. Namun, hanya berlangsung dua atau tiga hari, karena Janu punya kendali penuh.

Tapi bukan itu poinnya.

Anak kecil yang ada di pangkuan pemilik JGTV itu ... apa mungkin anaknya?

Janu pernah jadi buah bibir ketika diwawancarai mengenai maraknya platform baru yang menjembatani para konten kreator seperti TikTok. Di momen tersebut, ada seorang anak kecil ---yang diduga anak dari salah seorang kru dan kebetulan mendekati Janu, hanya ingin melihat wawancara. Namun kepada putra sulung Adhiyaksa, anak itu secara terang-terangan diusir. Bahunya didorong ---walau pelan. Tentu tindakannya itu mengundang kontroversi, terutama bagi para orang tua.

Repair [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang