34. Renjun x Haechan NCT 🔞🔞🔞

1.2K 38 13
                                    

Yang mau request silahkan follow dulu. Request hanya akan ditanggapi di kolom komentar pada status wattpadku yang ada tulisan 'Open Request'. Ikuti aturan request yang ada di statusku.

Request dari koojungchoi

SELAMAT MEMBACA

Renjun baru saja melangkah keluar dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun baru saja melangkah keluar dari kamar mandi. Menyelesaikan ritual mandi air hangat setelah pulang kerja. Langkah kaki Renjun berhenti dengan cepat sambil mengucap beberapa doa sambil menatap sang istri tercinta - Haechan - yang berdiri dengan memakai kemeja miliknya tanpa memakai celana panjang. Memang seksi sekali istrinya ini, dan kebetulan juga mereka sudah lama tidak hiih hiih. Selama ini cukup terganggu dengan tingkah ajaib anak laki - laki mereka Jisung yang membuat mereka sulit untuk melakukan aktivitas bercinta mereka.

"Nanti pas udah mau gas, Jisung bangun lagi," kata Renjun meski sambil mengomel sudah melangkah menuju Haechan.

"Jisung sudah tidur beberapa menit lalu," Haechan mengelus lembut pada dada suaminya, "Aman... Yuk."

Renjun tersenyum lebar melihat kedipan mata genit dan binal istrinya. Tangan Renjun bergerak, melingkar pada pinggul ramping milik istrinya. Wajahnya mendekat pada wajah manis sang istri, semakin dekat dan semakin dekat. Haechan juga sudah menutup mata, bersiap menikmati lumatan lembut dari suaminya. Sampai kemudian....

"Appa... Eomma..."

Mendengar suara Jisung, Renjun segera menarik tubuhnya menjauh dari Haechan. Haechan membuka mata dan ersenyum lebar menatap pada bocah berusia 5 tahun yang menatap balik padanya dengan tatapan aneh. 

"Kenapa eomma memakai baju terbuka seperti itu?" tanya Jisung.

"Kan mau tidur, pakaian terbuka tidak apa - apa kan Jisung," Haechan mendekat pada anak semata wayangnya, mengelus lembut pada rambut berwarna hitam, "Jisung kenapa kok terbangun? Ingin minum susu atau ingin pergi ke toilet?"

"Jisung bermimpi bertemu alien, berbentuk seperti manusia tetapi memiliki telinga panjang," jawab Jisung. 

Renjun terdiam. 

Haechan terdiam. 

"Jisung mau tinggal dirumah Hyunbin ahjumma tidak yang ada di tengah gunung itu? Siapa tahu bisa bertemu alien," kata Renjun yang tiba - tiba saja menemukan ide bagus agar dia bisa bersenang - senang dengan isrtrinya. 

Haechan dengan cepat menolehkan kepala, menatap pada suaminya yang hanya tersenyum lebar saja seakan - akan ingin berkata jika semua baik - baik saja. 

@@@@@

Haechan sudah merasakan firasat buruk ketika melihat wajah Hyunbin yang ditekuk. Kakak iparnya ini tidak suka anak - anak, ditambah lagi... seingat dia pekerjaan Hyunbin adalah mafia, karena itu banyak laki - laki berwajah seram yang berjaga di rumah ditengah pegunungan ini. Tapi karena Renjun begitu percaya diri dan... Jisung sudah angat bahagia berlari kesana kemari di halaman belakang rumah Hyunbin yang langsung disambut dengan danau besar. Dan Haechan patut bersyukur karena anak buah Hyunbin menjaga Jisung dengan sangat baik dan hati - hati. 

"Seminggu saja nunna, aku titipkan padamu," kata Renjun.

"Seminggu itu waktu yang cukup lama," Hyunbin melipat angan di depan dada, "Aku pergi kerumah pegunungan ini karena sedang memproduksi meth.."

"Apa itu meth?" tanya Haechan dengan wajah polos karena memang tidak tahu. 

"Permen," jawab Renjun sekenanya saja. 

"Narkoba, jenis yang paling mahal," Hyunbin memberikan jawaban yang sebenarnya. 

Haechan membelalakkan mata, ia menatap pada Renjun dan sudah siap ingin mencekik suaminya ini. 

"Gudang membuat methnya ada jauh didalam hutan, Jisung tidak akan kesana," kata Renjun, "Dia lebih aman disini, daripada dititipkan di taman bermain milik Doyoung hyung. Kau ingat kan kalau Jisung pernah nyaris tenggelam di kolam ikan."

Haechan menatap kembali pada Jisung yang kali ini duduk dipinggir danau, bermain dengan batu - batu kecil. 

"Okey... aku setuju, titipkan saja disini satu minggu," kata Haechan. 

"Aku belum setuju ya," kata Hyunbin. 

Renjun menatap lembut pada kakaknya, tersenyum manis, "Kau mau dapat nomor handphonenya Chenle kan... akan kuberikan padamu."

"Akan kujaga selama seumur hidupku anakmu yang bernama Jisung itu," Hyunbin tersenyum lebar. 

"Deal... akan kuambil Jisung seminggu lagi," kata Renjun. 

@@@@@

Renjun sedang sangat bersemangat menciumi bibir Haechan. Lidahnya bahkan sudah melesak masuk kedalam rongga hangat milik istri tercintanya ketika tiba - tiba saja perasaan tidak nyaman menganggunya. Renjun melepaskan ciumannya dan tanpa aba - aba sama sekali, baik Renjun maupun Haechan sama - sama menolehkan kepala menatap kearah pintu. 

Mereka berdua sama - sama khawatir jika Jisung masuk dari pintu dan membatalkan kegiatan bercinta mereka. Setelah beberapa detik Renjun dan Haechan sama - sama menolehkan kepala kembali, saling menatap dan tersenyum lebar. 

"Setelah satu ronde kita jemput Jisung," kata Haechan sambil bergerak membalikkan keadaan menjadi Renjun dibawah tubuhnya. 

"Tentu, aku juga khawatir anak itu akan diajari cara membuat meth," Renjun membiarkan Haechan bergerak membuka resleting celananya. Ternyata walaupun keberadaan Jisung terkadang menganggu, tetap saja mereka lebih nyaman jika bersama dengan anak laki - laki mereka itu. 

Renjun tersenyum lebar ketika melihat kebinalan istrinya keluar. Haechan menggoyangkan pantatnya, menggesek - gesek belahan pantat semok pada penisnya. 

"Biar aku masukkan sendiri," kata Haechan yang kemudian memegangi batang penis Renjun. Pelan - pelan dia memasukkan penis suaminya kedalam lubang analnya, "Engghh... aaaah...."

"Pelan - pelan saja, tidak ada Jisung yang mendadak datang kok," kata Renjun.

Haechan menelungkupkan tubuhnya diatas tubuh suaminya yang lebih kecil ketika lubang analnya sudah dipenuhi dengan penis Renjun.

Tangan Renjun menampar cukup keras pada bongkahan pantat semok milik Haechan dan tamparan itu membuat Haechan menggerakkan tubuhnya naik turun denga penis Renjun yang ikut bergerak didalam lubang analnya.

Suara desahan terdengar memenuhi kamar tidur milik Renjun dan Haechan. Berbagi kenikmatan dan kehangatan yang lama mereka rindukan.

@@@@@

Haechan yang sudah sangat merindukan anak semata wayangnya segera berlari mendekat pada Jisung yang tengah bermain di salah satu ruang santai.

"Aigo anakku sayang," ucap Haechan yang memeluk erat pada tubuh Jisung.

"Kok eomma sama Appa sudah datang," kata Jisung.

"Ya kan eomma kangen sama jisung sayang," kata Haechan yang mencium lembut pada pipi Jisung, "Memangnya Jisung enggak kangen sama Appa dan eomma."

"Ya kangen sih... Tapi disini enak," Jisung melepaskan pelukan Haechan, "Sebentar eomma aku mau menunjukkan sesuatu."

Haechan tersenyum melihat tingkah lucu anaknya.

"Anak kita memang menggemaskan ya," kata Renjun sambil memeluk mesra tubuh istrinya.

Haechan balas memeluk, "Namanya juga anak kita berdua... Menggemaskan.... Pintar... Da...."

"Eomma... Appa... Aku punya CICAK!!!" Jisung menunjukkan beberapa ekor cicak ke ayah dan ibunya.

"Waaaaaaaaa!!!!" teriak Haechan panik dan buru - buru berlari kebelakang tubuh Renjun.

"Memang bener dititipkan saja ya," Renjun geleng - geleng kepala melihat pada cicak yang tersiksa tercekik di genggaman tangan Jisung.

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang