122. Namjoon BTS X Seungcheol SVT

314 21 14
                                    

Yang tidak suka panggilan istri untuk laki - laki, jangan membaca FF ini.

“Ya!!!! Dino!!!!”

Namjoon menolehkan kepala, melihat istrinya - Seungcheol yang berlari mengejar anak pertama mereka. Keduanya lewat di depan ruang kerjanya, kemudian tidak lama Dino masuk kedalam ruang kerja Namjoon.

“Appa… Appa… tolong…” rengek bocah berumur 4 tahun yang kemudian diangkat oleh Namjoon dan didudukkan di pangkuannya.

“Ada apa sayang?” tanya Namjoon pada anak satu - satunya ini, dia belum berencana membuat adik untuk Dino.

“Eomma… jahat…” Dino menunjuk pada Seungcheol yang menyusul masuk.

Namjoon menatap pada istrinya yang duduk di kursi depan meja kerjanya.

“Aku hanya menyuruh Dino mandi,” kata Seungcheol di sela - sela nafasnya yang kembang kempis.

“Dino jangan begitu… kau tidak lihat eomma sampai capek begitu mengejarmu,” kata Namjoon.

“Aku mau mandi sama Appa,” kata Dino.

Namjoon menatap pada jam yang ada di layar komputernya, sudah pukul 3 sore lebih 23 menit, “Appa ada rapat penting jam 4 sore ini.”

“Apa itu rapat?” tanya Dino.

Namjoon dan Seungcheol saling tatap. Mereka seolah - olah melemparkan kewajiban untuk menjawab pertanyaan dari Dino.

“Rapat itu, ayah bertemu dengan orang - orang penting membahas sesuatu,” Namjoon berusaha menjelaskan dengan semudah mungkin.

“Owwwh jadi habis ini bakalan ada orang - orang datang ke ruangan ini buat rapat,” kata Dino.

“Rapatnya lewat internet kok jadi tidak ada ya…”

“Apa itu internet?” Dino bertanya lagi, kali ini bahkan memotong ucapan Namjoon.

Seungcheol yang melihat wajah kebingungan Namjoon akhirnya tertawa saja. Lucu sekali wajah suaminya ini kalau sedang kebingungan.

“Sayang jangan malah ketawa dong… bantuin ini,” kata Namjoon.

“Ogah aku bantuin, biar aja.. kau sedang kena karmamu,” balas Seungcheol.

“Karma??” Namjoon mengerutkan kening.

“Kau tidak mungkin lupa pertemuan pertama kita yang menyebalkan kan,” sahut Seungcheol.

Bibir Seungcheol manyun tidak karuan. Dia tidak peduli wajah manis dan tampannya ini sudah seperti bebek yang dia pedulikan adalah kenapa kakak tingkat dihadapannya ini menyebalkan sekali.

“Kenapa diam saja?? Kau tidak akan aku izinkan makan siang kalau belum bisa menjawab pertanyaan ku,” kata sang kakak tingkat - Namjoon - mahasiswa semester 3 yang berdiri congkak di hadapan Seungcheol.

“Perasaan yang lain makan siang ya makan siang saja,” Seungcheol menatap pada mahasiswa baru lainnya, mereka sudah makan siang semenjak 10 menit lalu dan Seungcheol masih tertahan di hadapan kakak tingkat menyebalkan bernama Namjoon ini.

“Kau tidak sopan ketika Ospek tadi jadi memang ada pertanyaan khusus untukmu,” kata Namjoon.

“Ya udah buruan apa pertanyaannya,” tantang Seungcheol.

“ada sebuah kasus pembunuhan menggunakan racun. Korban ditemukan tewas di kota C. Minuman beracun di minum di kota B. Tapi korban membeli minuman di kota A. Maka kepolisian kota mana yang berhak menyelidiki kasus pembunuhan tersebut?” tanya Namjoon.

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang