146. Jeno, Jaemin X Haechan 🔞🔞🔞

904 24 2
                                    

Malam Minggu ini, Haechan datang ke lokasi balapan liar yang memang 3 bulan sekali diadakan. Dengan senyuman lebar, ia menyapa beberapa orang yang dikenalnya sampai kemudian berhenti di arena untuk memulai pertandingan. Haechan menatap pada dua orang yang berdiri berhadapan dengan tatap mata tajam.

“Pokoknya hanya aku yang pantas bersama dengan Haechan, kau menyerah saja,” kata Jaemin si laki - laki yang berdiri di hadapan mobil sport berwarna putih. Menatap tajam kearah sosok bernama Jeno yang menyeringai lebar.

“Cebol sepertimu tidak cocok dengan Haechan,” balas Jeno, “Yang paling cocok dengan Haechan adalah sosok laki - laki tampan, tinggi seperti aku ini.”

“Kau cuma menang tinggi saja,” balas Jaemin, “Kalau ganteng tetap aku yang lebih ganteng.”

“Kita tentukan dengan balapan,” kata Jeno.

“Ayo!!” balas Jaemin dengan penuh semangat.

“Eeeeh tunggu!!!”

Langkah Jeno dan Jaemin terhenti ketika Doyoung mendadak muncul sambil menarik tangan Haechan.

“Ini orangnya datang,” Doyoung menyodorkan Haechan pada Jaemin dan Jeno, “Sebelum balapan tanya dulu Haechan mau pacaran dengan Jeno atau Jaemin.”

“Lho… lho… lho…” Haechan kebingungan sendiri. Dia datang ke tempat balapan hanya mau senang - senang, joget - joget sebentar, minum alkohol kemudian pulang, kenapa malah disodorkan pada Jeno dan Jaemin yang memang sudah berebut dirinya semenjak SMA.

“Jangan buat Haechan bingung, hyung,” kata Jaemin.

“Biarkan kami balapan saja untuk menentukan pemenang di hati Haechan,” sahut Jeno.

“Kalian berdua memang ingin balapan saja kan,” Haechan berkacak pinggang dengan wajah cemberut.

“Kau memang terbaik, tahu saja yang kami inginkan,” kata Jeno sambil menoel lembut pada pipi gembul Haechan.

“Heh jangan pegang - pegang Haechan,” kata Jaemin yang menarik kasar tangan Jeno dari wajah Haechan.

“Apa sih megang dikit doang,” kata Jeno.

“Makanya ayo balapan, yang menang bisa megang banyak,” Jaemin melangkah menuju mobilnya.

“Okey, siapa takut,” balas Jeno yang menyempatkan diri menoel pantat Haechan.

“HEH!!! LEE JENO!!!” Teriak Jaemin melihat Jeno menyentuh Haechan.

“Berisik amat sih Jaemin, lama - lama jadi botita juga dia,” Jeno melangkah menuju mobilnya juga.

Doyoung menarik tangan Haechan agar tidak berdiri di tengah jalan karena sebentar lagi akan digunakan untuk balapan.

“Padahal aku gak masalah lho disentuh - sentuh mereka berdua,” kata Haechan.

Doyoung langsung menolehkan kepala dengan dahi mengkerut pada Haechan, “Astaga Haechan.. jangan terlalu murah.”

“Makanya biarkan mereka balapan dulu, setidaknya berjuang dulu untuk mendapatkan aku yang manis ini,” kata Haechan dengan senyuman lebar.

@@@@@

Haechan menatap dengan tegang ke arah arena balap. Mobil milik Jaemin dan Jeno berkejar - kejaran dengan kecepatan tinggi. Ia tidak teriak - teriak heboh menyemangati Jeno atau Jaemin kan tidak terdengar juga, tapi ketegangannya tetap saja tinggi. Menunggu hasil dari lomba balapan dadakan ini.

Haechan sampai menyipitkan mata ketika melihat mobil Jaemin dan Jeno sama - sama melewati garis finish.

“Siapa itu yang menang?” tanya Haechan pada Doyoung yang ada disampingnya.

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang