26. Leo X Zayyan Xodiac

898 45 22
                                    

"Hyung...." panggil Leo dengan suara lembut dan cengiran lebar.

Zayyan menatap balik pada Leo dengan malas, "Apa? Mau apa?"

"Antarkan aku beli es krim hyung," Leo mendekat hendak memeluk Zayyan tapi dengan cepat tubuhnya malah di dorong dan terhempas jatuh diatas ranjang, "Jahat sekali... hanya minta es krim lho aku."

"Aku antar tapi jangan meluk - meluk jangan megang - megang," kata Zayyan.

"Ya Tuhan hyung.. takut amat di pegang - pegang," Leo bangkit berdiri, "Tapi... ayo kita pergi beli es krim."

Zayyan ikut bangkit berdiri, memakai jaketnya yang awalnya baik - baik saja tetapi malah entah bagaimana lengan jaketnya terpelintir dan tangannya susah masuk.

"Astaga ini bagaimana sih?" tanya Zayyan yang mengibas - ngibaskan tangannya yang sudah terlanjur masuk separuh ke dalam lengan jaket.

Leo menatap saja pada Zayyan yang kebingungan, ia tersenyum senang melihat tingkah laki - laki yang lebih tua darinya ini. Lucu sekali, memakai jaket saja sampai muter - muter dan memaki lirih dan sekarang makiannya mulai berubah menjadi bahasa Indonesia yang tidak dia mengerti.

"Bantu aku jangan malah tertawa - tawa saja," kata Zayyan yang masih bergelud dengan lengan jaketnya.

"Tadi katanya tidak boleh megang - megang, aku membantunya bagaimana kalau enggak megang," kata Leo sambil tersenyum lebar, dia bahagia karena menemukan cara untuk bisa mendekat pada Zayyan.

"Aaaa... gak jadi pake jaket saja," Zayyan melempar jaket dengan kesal.

"Hyung.. hyung... emosian sekali," Leo mengambil jaket Zayyan dan membenarkan lengan yang terlipat kedalam, "Kalau tidak memakai jaket nanti kedinginan, kau masuk angin aku yang sedih nanti."

"Kenapa malah kau yang sedih?" tanya Zayyan.

"Karena aku tidak mau melihat orang yang aku sayangi menderita," jawab Leo sambil memakaikan jaket pada Zayyan, "Yah walaupun kau galak seperti singa sedang mau kawin tapi aku tetap menyayangimu."

"Yang namanya Leo kan kamu, kenapa aku yang dibilang singa," Zayyan memanyunkan bibirnya.

"Jangan manyun - manyun, nanti aku cium," kata Leo.

Zayyan langsung mengubah mode bibirnya menjadi biasa lagi. ia tidak melawan kali ini saat Leo menggandeng tangannya.

"Mari beli es krim," kata Leo penuh semangat.

Zayyan tersenyum lebar, mengikuti langkah kaki Leo dengan perasaan hangat dan begitu gembira.

@@@@@

Leo dan Zayyan memasuki sebuah mini market berukuran tidak terlalu besar yang ada di dekat asrama mereka. Tanpa menoleh kesana kemari, keduanya langsung menuju pada lemari pendingin berisi es krim yang memang menjadi tujuan mereka keluar malam - malam.

Leo mengambil satu es krim dengan rasa cokelat sementara Zayyan mengambil satu es krim dengan dua rasa berbeda.

"Aku mau beli camilan lagi, kau mau beli juga tidak?" tanya Zayyan.

"Tidak hyung, aku mau es krim ini saja," jawab Leo yang mengekor Zayyan menuju rak berisi camilan - camilan.

Zayyan menatap dengan penuh perhatian pada rak camilan. Setelah merenung dan memilih yang tidak terlalu lama dia mengambil dua camilan dengan rasa berbeda dan jenis berbeda. Keduanya melangkah menuju kasir, meletakan apa yang mereka beli dan seperti biasa Zayyan yang membayar karena dia tahu Leo tidak akan membawa uang jika sedang seperti ini.

"Sudah di bayar kan, aku makan duluan di luar ya," kata Leo yang mengambil es krimnya.

"Iya..." balas Zayyan dengan senyuman tipis.

@@@@@

Leo duduk di bangku yang memang disediakan di depan minimarket, ia baru saja membuka bungkus es krim ketika ada dua perempuan dengan seragam SMA yang mendekat padanya dengan senyuman lebar yang sangat mencurigakan.

"Permisi oppa... kau tampan sekali aku boleh minta nomormu tidak?" tanya salah seorang murid perempuan tanpa basa basi.

"Terima kasih atas pujiannya," balas Leo sambil tersenyum lebar, ia melirik pada Zayyan yang baru saja keluar dari minimarket, "Izin dulu sana dengan kekasihku?"

Zayyan yang tidak mendengar obrolan sebelumnya hanya bisa mengerutkan kening tapi ketika dua siswa perempuan mendekat padanya dengan senyuman lebar, dia langsung memberikan jawaban, "Tidak!!! Enggak boleh!!!"

Leo menahan tawanya ketika melihat dua murid SMA yang lari meninggalkan minimarket dengan bersungut marah. Ia memakan es krimnya dan berpura pura sibuk menjilat es krim ketika Zayyan mendekat.

"Ngapain tadi dua bocah itu?" tanya Zayyan.

"Mau meminta nomor handphoneku," jawab Leo dengan cengiran lebar.

"Owh..." Zayyan ikut membuka es krim dan terdiam memakan es krimnya pula.

"Kau tidak ngamuk - ngamuk lagi?" tanya Leo.

"Tidak... aku sudah melakukan hal yang benar," kata Zayyan.

Leo mendekatkan wajahnya pada Zayyan sampai membuat laki - laki yang lebih tua darinya terkejut. Leo tersenyum lebar, "Terima kasih hyung karena sudah menjagaku."

Zayyan balas tersenyum, "Jadi... singa di depanku ini senang karena dijaga singa yang galak?"

Leo menganggukkan kepala, "Kau mau hadiah dariku berupa ciuman tidak?"

"Tidak..." balas Zayyan cepat.

"Yaaaaah...." Leo kembali duduk menyandar dengan memasang wajah kecewa. Tapi beberapa detik kemudian dia dikejutkan karena justru Zayyan yang memberikan hadiah ciuman di pipinya. Ia sampai membelalakkan mata menatap tidak percaya pada Zayyan.

"Terima kasih juga sudah sabar denganku," kata Zayyan.

Leo terdiam, tersenyum dengan perasaan begitu bahagia.

"Di dalam sepertinya ada kondom..." Leo sudah bangkit berdiri ketika Zayyan menarik tangannya.

"Tidak!!!! DUDUK!!!!"

Ya, Leo memilih duduk dan menghabiskan es krimnya saja daripada di amuk singa di depannya ini.

THE END

Takut anjir nulis couple ini... soalnya yang Zayyan agamanya islam dan takut aja diserang penggemarnya yg enggak suka Zay di couplein sama cowok... karena takut jadi enggak bisa sepenuhnya nulis FF ini.. jadi maaf kalau jelek

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang