85. Davin X Gyumin Xodiac

221 9 4
                                    

Gyumin menjerit keras ketika membuka pintu ruang OSIS tiba - tiba sudah dikejutkan dengan sosok adik kelas berwajah seram bernama Davin yang sudah beberapa hari ini menerornya.

“Ngapain kau disini?" tanya Gyumin.

"Kau ini lupa atau sengaja lupa," Davin mendekat pada Gyumin.

Karena Gyumin takut di apa-apain, ia berinisiatif memundurkan tubuhnya sampai akhirnya mentok menabrak pintu dibelakangnya.

"Apa sih?? Aku beneran lupa," kata Gyumin panik.

"Kau kan janji mau memberi dana tambahan untuk klub basket, tuan bendahara OSIS," kata Davin dengan wajah yang begitus serius. Ia mendekat pada Gyumin hingga tanpa sadar menghimpit tubuh Gyumin dengan tubuhnya dan dibantu pintu ruang OSIS.

Gyumin membuka matanya lebar - lebar, "Astaga… iya… iya… inget aku."

"Terus setelah ingat?" tanya Davin.

"Setelah ingat aku harus mendiskusikan dulu dengan guru pembina OSIS dan juga ketua OSIS," jawab Gyumin dengan senyuman lebar.

"Tidak bisa apa langsung kasih saja uangnya?" tanya Davin.

"Ya jelas tidak bisa, kan semua ada prosedurnya," kata Gyumin.

"Baiklah… aku tunggu. Jangan lewat seminggu ya, soalnya klub basket butuh uang untuk pertandingan," kata Davin.

Gyumin menganggukkan kepala, dia menatap ke kanan dan kiri.

"Apa sih? Kenapa kau menatap ke kanan dan kiri?" Davin heran melihat kelakuan Gyumin.

"Bisa tidak kau menyingkir dari hadapanku," kata Gyumin, "Aku kejepit ini."

Davin baru menyadari jika jaraknya dengan Gyumin begitu dekat, ia tersenyum lebar dan memundurkan tubuhnya.

Gyumin baru saja akan melangkah ketika Davin malah maju lagi hingga membuat dia panik dan mundur kembali ke belakang.

"Wajah panikmu menyenangkan juga untuk di lihat," ucap Davin sambil tersenyum lebar

"Jangan main - main… menyingkir dari hadapanku," usir Gyumin dengan sangat jelas.

Tapi pengusiran yang dilakukan oleh Gyumin sepertinya tidak memberi efek sama sekali. Davin malah justru semakin mendekat, mengeluskan tangan pada wajah Gyumin dengan seringai lebar.

"Kalau aku main - main dulu bagaimana?" tanya Davin yang melangkahkan kaki, semakin mendekat pada Gyumin.

Karena panik dan bel masuk juga sudah berbunyi maka dengan sekuat tenaga Gyumin mendorong tubuh Davin hingga adik kelasnya itu terdorong mundur kebelakang. Melihat ada kesempatan kabur tentu saja Gyumin langsung keluar dari ruang OSIS, menyelamatkan diri dari adik kelas gila.

Sementara itu Davin tersenyum lebar melihat tingkah lucu Gyumin.

@@@@@

2 hari berlalu semenjak peristiwa di ruang OSIS antara Davin dan Gyumin. Keduanya jarang bertemu kembali karena memang Gyumin selalu menghindari Davin setiap kali ada kesempatan untuk bertemu.

Dan hari ini, usaha Gyumin untuk menghindar sepertinya akan sulit. Entah bagaimana meja di kantin penuh dan hanya tersisa satu kursi tepat di depan Davin.

"Gyumin hyung sini duduk denganku," Davin melambaikan tangan penuh semangat ke arah Gyumin.

Gyumin masih berusaha mencari meja kosong lain, tapi ternyata benar - benar sudah tidak ada. Dia mulai kesal pada beberapa guru yang ikut makan di kantin, biasanya makan di ruang guru kenapa hari ini malah ikut makan di kantin. Dengan terpaksa dan berdoa semoga tidak terjadi sesuatu, Gyumin melangkah mendekat pada Davin.

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang