121. Eric X Sunwoo The Boys

200 9 0
                                    

Eric, pangeran terakhir bangsa iblis duduk termenung di menara paling tinggi yang ada di istana. Ia mendongakkan kepala, menatap pada langit malam yang hitam. Ia menghela nafas panjang dan menghembuskan kasar. 

“Woooy Eric…”

Eric mendengar suara kepak sayap dan panggilan dari salah satu kakaknya, dia tidak mau menoleh. Dia masih mau merenung sendirian. 

“Eric…. Hallo….”

Eric teriak kaget ketika salah satu kakaknya - Jungkook sudah ada di hadapannya atau lebih tepatnya Jungkook melayang terbang di depannya. 

“Apa sih hyung ganggu saja,” ucap Eric kesal. 

“Ada bocah manusia yang mencarimu itu,” kata Jungkook. 

Mata Eric langsung terbuka berbinar, “Eh… siapa???” 

“Namanya Sunwoo,” kata Jungkook, “Katanya dia ma…”

Eric langsung saja terbang dengan kecepatan tinggi, tidak peduli menabrak Jungkook dan berakhir mendapat makian dari kakaknya itu. Mendengar nama Sunwoo disebutkan, dia hanya peduli pada Sunwoo. 

@@@@@

Sunwoo menolehkan kepala, menatap pada Eric yang datang mendekat padanya dengan senyuman lebar. Sunwoo bangkit berdiri dengan sikap waspada.

“Aku setuju untuk belajar bersama,” kata Sunwoo.

“Aku siap belajar,” Eric menganggukkan kepala penuh semangat. Ia semakin dekat dengan Sunwoo, tapi sosok laki - laki manis itu justru bersembunyi di belakang sofa. 

“Ingat, belajar ya… jangan pegang - pegang, dilarang mesum,” kata Sunwoo.

Eric terdiam, ia menatap ke sekeliling, dua penjaga yang ada di pintu sempat melirik ke arahnya, “Kau ini ada - ada saja.. mana pernah aku mesum.”

“Mau aku sebutin semuanya nih kelakuan mesummu…” Sunwoo menatap tajam kearah Eric, dia akan bongkar semua kebusukan Eric di istana kerajaan iblis. 

“Apa salahnya sih aku mesum sama pacarku sendiri,” Eric mendekat pada Sunwoo, berencana mau menangkap kekasihnya itu tapi Sunwoo dengan sigap berlari menuju belakang patung baju zirah. 

“Aaaa…. Tolong….” teriak Sunwoo yang sebenarnya tidak terlalu panik dan tidak terlalu takut juga. Sebenarnya dia suka - suka sama dikejar - kejar tapi biar asyik dia teriak - teriak saja. 

“Jangan kabur…” Eric mengeluarkan sayapnya dan terbang mendekat pada Sunwoo. Langsung saja dia tangkap tubuh Sunwoo, dia gendong ala - ala pengantin  dan terbang keluar dari area ruang santai setelah melewati jendela besar di ruangan, kemudian menelusuri koridor panjang dan lebar. 

“Ya!!! Lepas!!” teriak Sunwoo yang kali ini benar - benar panik karena dibawa terbang oleh Eric. 

“Diem… jangan gerak - gerak, nanti malah jatuh,” kata Eric yang terus membawa terbang kekasihnya menuju ke atas, kemudian terbang lurus. 

Sunwoo mengalungkan tangannya pada leher Eric, matanya menatap kearah bawah. Dia sudah dibawa terbang melewati pusat kota, pusat pemerintahan bangsa iblis. Kemudian sekarang melewati hutan besar dan luar yang terkenal dengan nama ‘Hutan kegelapan’. Dia ingat kalau Eric dan kakak - kakaknya yang notabene adalah keturunan bangsa iblis tidak berani masuk ke dalam hutan kegelapan. Dan sekarang mereka malah terbang melewati hutan kegelapan, tapi sepertinya aman jika lewat di atas seperti ini. 

“Mau kemana sih kita ini?” tanya Sunwoo yang menatap kembali ke bawah, kali ini mereka sedang melewati pemukiman luas untuk semua bangsa makhluk ciptaan dewa, termasuk dia bisa melihat rumah sederhananya yang ada di bagian distrik 10. Eric terbang dengan lincah di lintasan khusus untuk para pengguna sayap, melewati beberapa terowongan dari beberapa gedung tinggi. Sunwoo melihat ke beberapa arah, menatap khawatir ke arah mobil terbang yang banyak melintas di samping lintasan pengguna sayap, takut kalau ada yang menatap aneh pada dua bocah yang terbang sambil salah satunya di gendong. Dan ternyata kekhawatiran Sunwoo terbukti walaupun bukan dari pengendara mobil terbang, melainkan dari beberapa bangsa peri yang terbang berpapasan dengan dia dan Eric. Para bangsa peri yang melihat menertawakan ke arah Eric dan Sunwoo. 

Sunwoo menatap kearah Eric, dia yang sudah mulai kesal mencubit pada dada Eric. 

“Aduh… aduh… jangan dicubit,” kata Eric. 

“Kita mau kemana?? Jawab dong…” kata Sunwoo kesal. 

“Sebentar lagi sampai, udah diem saja diam,” kata Eric. 

Sunwoo menatap kebawah, mereka sudah melewati sungai besar bernama sungai kehidupan yang membatasi pemukiman para makhluk hidup. Kemudian mereka melewati kawasan pusat kota dan pusat pemerintahan untuk bangsa peri. Dan… Sunwoo menatap tajam kearah Eric. Mereka berdua masih saja terbang padahal sudah sejauh ini, tidak mungkin mau sampai ke pusat pemerintahan bangsa kurcaci yang jaraknya sekitar 4000km dari pusat pemerintahan bangsa peri. 

Sunwoo menatap kearah depan, menatap pada bukit berwarna hijau yang cukup besar dan luas. Bukit ini memiliki keunikan, bagian atasnya datar sehingga digunakan untuk meletakkan semua patung para dewa. Dari dewa tertinggi - Daehi hingga anak - anak para dewa. 

Eric terbang menurun, mendekat pada patung dewa cinta - Mir. Dan akhirnya dia menurunkan tubuh Sunwoo tepat di depan patung dewa cinta - Mir. 

Sunwoo menatap kearah Eric tapi tidak berbicara apapun. Ia mengamati Eric yang bersimpuh di depan patung dewa. 

“Dewa cinta, saya datang mengadukan kekasih saya yang protes karena disentuh oleh cinta yang saya berikan,” kata Eric. 

“Kau mesum ya bukan cinta,” kata Sunwoo. 

“Sssst… jangan bicara begitu di depan dewa,” kata Eric yang kemudian bangkit berdiri dan memegang lembut pada tangan Sunwoo, “Kalau aku tidak mencintaimu masa aku megang - megang.”

“Kau terbang sejauh ini cuma untuk mengadu masalah itu,” kata Sunwoo. 

“Soalnya aku sedih kau tidak mau dipegang lagi,” kata Eric. 

“Ini apa namanya kalau bukan megang?” Sunwoo menaikkan tangannya yang masih di pegang oleh Eric. 

Eric tersenyum lebar, dia mencium lembut pada punggung tangan kekasihnya, “Kau memang paling mengerti aku.” 

“Memang iya… siapa lagi yang bisa memahami, mencintai dan menyayangimu sepenuh hati,” kata Sunwoo yang kemudian tersenyum lebar. 

Eric melepaskan pegangan tangannya dan langsung memeluk tubuh Sunwoo. 

Sunwoo balas memeluk tubuh Eric, hingga kemudian dia lepas dan menatap wajah tampan kekasihnya. 

“Nah sekarang pulang ke istana keluargamu dan kita belajar,” kata Sunwoo. 

“Aku capek kalau terbang lagi,” Eric menjatuhkan diri dan duduk diatas rerumputan lembut.

“Ya!!! Gimana sih??? Aku datang mau mengajak belajar malah enggak jadi begini,” kata Sunwoo yang ikut duduk tapi memukuli manja pada Eric. 

“Tenang.. tenang.. kita tetap akan belajar,” kata Eric, “Ini aku sedang menghubungi rumah agar menjemput kita memakai mobil.”

“Nah.. sambil menunggu mobil datang, mari kita bel…” Sunwoo menolehkan kepala ke arah kanan dan kiri, ternyata tasnya tertinggal di ruang santai istana kerajaan bangsa Iblis. 

“Kita santai dulu saja,” kata Eric yang kemudian membaringkan tubuhnya di atas rerumputan. Dia menarik - narik ujung lengan pakaian Sunwoo agar ikut berbaring di sampingnya. 

Sunwoo menghela nafas, tapi dia akhirnya ikut berbaring di samping Eric, bahkan memepetkan tubuhnya dan meletakkan kepala di dada Eric. Matanya menatap pada patung dewa cinta yang tepat ada di hadapan mereka. Sunwoo tersenyum lebar kemudian mencium lembut pada pipi Eric. 

Eric menolehkan kepala, tidak menanyakan alasan Sunwoo kenapa menciumnya, tapi membalas dengan mencium balik pipi Sunwoo. 

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang