81. Seokjin X Namjoon BTS

264 18 27
                                    

Terima kasih sudah tidak ada yang melanggar rules... Untuk update aku usahakan setiap hari... Kalau lagi gak update berarti ya ide lagi mentok.. oneshoot Yaoi ini aku udah nulis lebih dari 500 cerita soalnya...

SELAMAT MEMBACA

Mobil mewah dengan harga lebih dari 12 milyar milik Kim Seokjin memasuki area pengisian bahan bakar yang berada di area pinggiran kota. Seokjin menghadiri acara minum - minum alumni SMA - nya yang dilaksanakan di sebuah bar kecil di pinggiran kota dan acara baru selesai pada jam 2 dini hari.

Seokjin membuka jendela mobilnya, ia mengamati sekitar dan tidak terlihat ada pegawai SPBU padahal SPBU yang dia masuki ini bukan merupakan area self service. Seokjin mendengus kesal, ia memaki dalam bahasa asing ketika menyadari akan betapa repot hidupnya malam ini kalau sampai tidak ada pegawai, bensin mobilnya sudah habis. Dia bisa saja memanggil pelayannya untuk datang dengan mobil lain, tapi jam 2 pagi siapa memangnya yang sudah bangun.

“Maju lagi tuan…”

Seokjin yang sedang melamun betapa susah hidupnya kalau sampai tidak mengisi bensin dikejutkan dengan suara seseorang yang memberi aba - aba agar dia memajukan mobil menuju pada tangki pengisian bahan bakar. Seokjin mengamati pada seorang laki - laki yang sepertinya berusia di awal 20 an yang masih terus memberi aba - aba untuknya maju. Seokjin menginjak gas pelan dan memajukan mobilnya sampai benar - benar berada di samping tangki pengisian dan juga berada di samping sang laki - laki yang memakai seragam khas SPBU berwarna merah dan juga name tag Kim Namjoon.

“Selamat datang, kau mau mengisi berapa tuan?” tanya Namjoon dengan senyuman lebar.

Seokjin yang sebenarnya malas beramah tamah - apalagi ini jam 2 pagi - menjadi ikut tersenyum karena melihat keramahan Namjoon, ditambah dengan dimple di wajah Namjoon membuatnya merasa ada sesuatu yang menggelitik hatinya.

“Isi penuh,” kata Seokjin yang kemudian memilih keluar dari mobil. Ia melihat ada sebuah mini market yang lampunya masih menyala tapi tidak ada yang bertugas menjaga, “Mini marketnya masih buka tidak itu?”

“Masih, aku juga yang jaga,” kata Namjoon sambil memegangi selang tangki bahan bakar.

Seokjin mengerutkan kening, “Kenapa kau semua yang menjaga?”

“SPBU ini milik keluargaku, untuk menghemat pengeluaran kami tidak merekrut pegawai, jadi kalau malam aku yang menjaga,” kata Namjoon.

“Kau sepertinya masih kuliah, memangnya tidak mengantuk dan menganggu aktivitas mu di pagi hari,” kata Seokjin.

“Aku tidak kuliah, jadi kalau siang bisa bebas tidur sampai siang,” Namjoon mengeluarkan selang dan mengembalikan ke tempatnya, “Semuanya 200.000 won.”

Seokjin kembali heran, ia menatap pada angka di tangki minyak dan memang segitu harganya. Bukankah bensin sekarang ini satu liter sekitar 50.000 dan dia mengisi full yang itu artinya sekitar 10 liter. Tapi kenapa biayanya hanya 200.000 won saja, seperti biaya 10 tahun lalu.

“Tuan…” panggil Namjoon.

“Oh.. iya.. iya…” Seokjin mengeluarkan uang dan menyerahkan pada Namjoon.

“Terima kasih, ada lagi yang bisa saya bantu??”

Seokjin menatap kembali pada Namjoon yang tersenyum lebar ke arahnya. Dia merasa ada sesuatu yang aneh. Ada sesuatu yang seharusnya tidak terasa tapi dia tidak bisa mendeskripsikan apa yang dirasakannya saat ini.

"Tuan…" panggil Namjoon lagi.

"Seokjin, namaku Kim Seokjin," kata Seokjin pada Namjoon.

"Namaku Kim Namjoon," namjoon mengulurkan tangannya.

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang