47. Jeonghan X Dino

396 16 1
                                    

- kalau mau request follow dulu
- request hanya bisa di status wattpadku dengan tanda 'Open Request' selain disana enggak aku terima.
- untuk request saat ini sudah ditutup lagi. silahkan tunggu open request berikutnya.

Jeonghan berjalan mondar mandir di depan sebuah bangunan luas, mewah dan besar bernama dengan Gijeog Akademi, sebuah sekolah dari SD, SMP, SMA hingga universitas. Jeonghan sudah lulus dari universitas beberapa tahun lalu. Dia sudah menjadi pemilik salah satu perusahaan yang cukup memiliki keuntungan tinggi walaupun tentu saja jauh dari uang yang dimiliki dari pemilik Gijeog Akademi yang hendak di temuinya siang ini. 

Jeonghan yang sebenarnya masih takut, ragu - ragu dan tidak ada bayangan mengapa dia diajak untuk bertemu dengan pemilik Gijeog Akademi, makanya dia mondar mandir didepan gerbang sampai kemudian tubuhnya ini tidak sengaja menabrak seseorang yang sepertinya juga mau masuk kedalam area Gijeog Akademi. 

"Aaaaaaakkkhhhh!!!!" teriak si murid laki - laki yang terjatuh karena tertabrak oleh Jeonghan. Murid laki - laki dengan papan nama bernama Dino ini menatap tajam kearah Jeonghan, "Paman ngapain sih?? Aku sampai tertabrak begini."

"Maaf... maaf... aku terlalu grogi," kata Jeonghan yang membantu Dino berdiri. Karena tubuh Dino terasa sulit untuk bangkit berdiri, mungkin karena masih terkejut, Jeonghan sedikit menarik tubuh Dino hingga tersentak dan menabrak tubuh Jeonghan lagi. Walaupun kali ini bertabrakan pada bagian depan dan agar Dino tidak terjatuh lagi, tangannya buru - buru melingkar dipinggang Dino. 

Dino terkejut lagi dengan apa yang terjadi, tapi dia diam saja dan menatap kearah laki - laki dihadapannya ini. Rambut panjang sebahu dengan wajah androgini tetap saja membuat sosok dihadapan Dino ini tampan. 

Jeonghan melepaskan pelukannya setelah memastikan Dino tidak akan terjatuh lagi. 

Dino berdehem lirih walaupun dia agak merasa kecewa karena pelukan dilepas, "Kau kenapa mondar - mandir di depan gerbang sih ahjussi?"

"Aku mau bertemu dengan pemilik yayasan.. tapi tidak tahu  tempatnya," ucap Jeonghan berbohong. 

"Ohh... ayo aku antar," kata Dino dengan penuh semangat. 

Jeonghan membuka mulut terkejut ketika mendengar ucapan Dino. Apalagi ketika dia melihat Dino sudah melangkah masuk kedalam gerbang. 

Dino menghentikan langkah kakinya dan melihat Jeonghan malah hanya berdiri diam di tempatnya. Dino melangkahkan kaki mendekat kembali pada Jeonghan, kali ini dia tanpa ragu merangkul lengan Jeonghan dan membawanya masuk kedalam area Gijeog Akademi. 

"Tidak usah malu - malu, aku akan mengantarmu sampai ketempatnya," kata Dino dengan senyuman lebar. 

Jeonghan menatap pada jam tangannya, pertemuan dengan pemilik akademi masih sekitar satu jam lagi dan dia butuh untuk menenangkan diri agar tidak terlalu panik ketika bertemu dengan pemilik yayasan Gijeog Akademi. 

"Tunggu... tunggu..." Jeonghan menghentikan langkah kakinya dengan cepat sehingga tubuh Dino yang memang lebih kecil darinya justru tertarik kearahnya dan menabrak lagi. 

"Sudah 3 kali kita tabrakan lho ini ahjussi," Dino melepaskan pegangannya, "Kenapa sih? Katanya mau bertemu dengan pemilik yayasan?"

"Aku masih grogi untuk bertemu dengan pemilik yayasan. Waktu pertemuannya masih sekitar 1 jam lagi, aku mau menenangkan diri lagi," Jeonghan menatap sekelilingnya, "Apa aku bisa mendapatkan kopi di tempat seluas ini?"

"Ada kok kafe, ayo aku antar juga," ucap Dino. 

"Heh bocah... kau memangnya tidak ada kelas?" tanya Jeonghan yang mengekor pada Dino. 

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang