56. Doyoung X Jeno NCT (2)

317 14 0
                                    

WARNING!!! DIBACA YANG BENER!!! KALAU ADA YANG MELANGGAR AKAN LANGSUNG AKU BLOKIR!! AKU GAK NUNTUT APREASIASI APAPUN DARI KALIAN YANG BACA GRATIS TULISANKU. BAHKAN AKU ENGGAK NGEMIS KOMENTAR ATAU VOTE.. TAPI SETIDAKNYA IKUTI ATURAN YANG ADA. KALAU CUMA ITU YANG AKU MINTA DAN MASIH ENGGAK BISA KALIAN IKUTI... YA AKU BLOKIR!!!

- kalau mau request follow dulu
- request hanya bisa di status wattpadku dengan tanda 'Open Request' selain disana enggak aku terima.
- untuk request saat ini sudah ditutup lagi. silahkan tunggu open request berikutnya.

Langkah kaki Jeno terhenti tidak berapa lama setelah dia keluar dari ruang kelas 3 - 1. Tatap matanya mengarah pada Jaehyun yang tersenyum padanya dan melangkah mendekat padanya.

Jeno tidak berkata apapun dan belum berbuat apapun ketika dua temannya yang memiliki tubuh lebih kecil sudah lebih dulu bersikap waspada dan menghalangi langkah Jaehyun.

"Jangan dekati Jeno," ucap Chenle.

"Menyingkir dari hadapan kami," Renjun memasang kuda - kuda dan gerakan seperti mau memukul Jaehyun.

"Hei, memang apa salahnya aku ingin bertemu dengan Jeno?" tanya Jaehyun yang terus menatap kearah Jeno, "Aku mencintaimu Jen... tinggalkan laki - laki tua dan mengerikan itu. Kemari... denganku saja."

"Aku tidak mencintaimu. Aku mencintai Doyoung hyung, jangan ganggu hubunganku lagi dengan Doyoung hyung," Jeno membalikkan badan memilih jalan lain agar tidak berhadapan lagi dengan Jaehyun. Tapi kali ini yang dia temui justru Doyoung yang sudah berdiri dihadapannya.

"Ayo pulang, aku sudah pesankan makanan kesukaanmu di restoran favorit kita Jeno sayang," kata Doyoung.

"Ya!!! Akan kulaporkan kau ke polisi!!!" teriak Jaehyun, "Aku tahu apa yang kau lakukan pada Jeno."

"Diam kau Jaehyun!!" bentak Jeno, "Jangan ikut campur urusanku lagi."

Jeno mempercepat langkah kakinya, ia tidak suka ketika murid - murid lain menatap padanya dengan tatapan jijik dan aneh. Doyoung menatap kearah Jaehyun dengan tatap mata tajam, namun dia tidak berkata apapun dan melangkahkan kaki mengikuti Jeno.

@@@@@

Doyoung menatap lurus kedalam mata Jeno yang terlihat sayu. Ia tersenyum simpul, tangannya bergerak memeluk pada pinggul Jeno yang telanjang di dalam mobil miliknya.

"Bergeraklah sayang..." ucap Doyoung sambil menampar pelan pada bongkahan pantat Jeno.

Jeno menggerakkan perlahan tubuhnya. Lubang analnya yang sudah terisi dengan penis milik Doyoung terasa nikmat karena bergesekan dengan dinding lubang analnya. Hanya saja dia tidak bisa sepenuhnya menikmati genjotan tubuhnya ini sendiri karena masih teringat dengan apa yang dikatakan oleh Jaehyun. Ia juga mengingat ucapan Jaehyun seminggu lalu.

"Doyoung itu tidak mencintaimu... dia hanya menginginkan tubuhmu... laki - laki yang berprofesi sebagai mafia seperti dia pasti memiliki banyak laki - laki lain selain kau..."

Doyoung mengelus lembut pada wajah Jeno ketika kekasihnya ini berhenti menggerakkan tubuh. Berhenti memberikan rasa nikmat pada penisnya.

Jeno menatap balik kearah Doyoung. Sudah banyak kalimat yang ingin dia katakan kepada Doyoung, namun semuanya seakan tertahan dan yang keluar dari Jeno hanya airmata saja.

Doyoung memiringkan kepalanya, menatap dengan tatap mata nyaris kosong dan tidak memiliki kepedulian pada Jeno.

"Jangan menangis," kata Doyoung, "Kau yang berkhianat lebih dulu dariku. Bergerak lagi, puaskan aku."

Oneshoot Yaoi - 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang