If we can walk this path together again I want to hold your hands and give you warmth
If I hold your cheeks with warmed hands
Will you smile again for me?
Then let's do!
m-preg, married-life, spin-off? Hmm.
---*---
"Yah...Ayaaaahhh...."
Seungcheol mengerjapkan matanya pelan. Pipinya terasa ditusuk-tusuk kecil. Helaan napas juga terasa dekat sekali dengan wajahnya.
"Aaaayyyyaaahhhhh..."
Seungcheol membuka mata. Di hadapan wajahnya, ada Rayya yang tengkurap di atas ranjang dan tersenyum cerah dengan 1 gigi depan yang ompong.
"Ayah, Mas udah siap. Ayo sekolah, nanti terlambat!" bukannya beranjak dari ranjang, anak itu malah tiduran di sebelah Ayahnya. Mengusakkan kepalanya mencari ketiak Seungcheol, hhhhh nyamannya...
"Adek? Rayya?" Seungcheol menjauhkan badannya, bingung. Ini kenapa Rayya di sini? Bukannya dia harusnya di rumah sakit? Tunggu, SEUNGCHEOL DI MANA?
"Adek? Adek udah sembuh? Rayya, liat Ayah sini Nak.." Seungcheol menarik pelan tubuh Rayya. Memeriksa badannya, meraba kedua punggung tangannya, mencari bekas infus di sana. Tangan Seungcheol cepat memegang kepala anaknya, mengecek suhu tubuh dan mengusap rambutnya.
Suhunya normal, rambutnya sedikit basah seperti habis mandi dan...seragam? Ini bukan seragam rumah sakit!
"Ihhh Ayah geliiii. Kenapa sih? Kan Ayah yang sakit, kok Mas dipegang-pegang?" Rayya menyingkirkan tangan Seungcheol yang ada di kepalanya, sebal. Rambutnya jadi rusak kan!
"YANDAAAAAAA...MAS RAYYA TIDUR-TIDURAN DI KASURR!!" bocah kecil masuk, rambutnya diikat satu dengan piyama unicorn pink lembut, susah payah naik ke atas ranjang.
"ENGGAK YANDAAA!!! MAS BANGUNIN AYAH!!"
"BO'ONG YANDAAA, MAS TIDUR-TIDURAN!!"
"ENGGAAAKKK!!!"
"IYAAAAA!!!"
Seungcheol mengerjapkan matanya berulang. Apa ini? Siapa anak ini? Dan Rayya...ini seragam TK?
"RAYYA, AYO SARAPAN! AYAHNYA JANGAN DIBANGUNIN, KAN BERANGKAT SAMA PAK MIN!"
"Hayoloh dipanggil Yanda! YANDAAA MAS RAYYA HHMMPPHH.." belum sempat anak itu mengadu pada Yanda, mulutnya sudah buru-buru dibekap.
Rayya cepat turun dari kasur dan berlari menuju dapur dengan sedikit oleng karena kaos kakinya beradu dengan lantai.
"Ayaaahhh, Kakak gak sekolah, bobok lagi aja sama Kakak!" anak itu mengambil ujung selimut kemudian tiduran di sebelah Seungcheol yang masih terduduk tolol.
"Ayo sini bobok.." tangannya ditepukkan ke sebelah ranjang yang kosong.
"Kamu...siapa?" Seungcheol bertanya, sedikit berbisik karena masih shock.
"Kakak? Ini Kakak, Ayah!"
"Gia?"
'Anak Seokmin kan?' Seungcheol membatin. Ia sendiri lupa-lupa ingat dengan rupa bocah itu saking tak pernah ia sempat memperhatikan. Hubungannya dengan Seokmin dan Jisoo tak pernah benar-benar membaik semenjak Jeonghan pergi. Mereka hanya bertemu ketika ada hubungannya dengan Rayya. Seperti saat Seokmin melakukan imunisasi di rumah, kontrol rutin di rumah sakit, atau tak sengaja bertemu Jisoo sebentar untuk mengantarkan Rayya bermain ke kediaman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionPositive. 'Seungcheol akan senang kan?' 'Seungcheol mau ini juga kan?' 'Is it really okay?' Jeongcheol ⚠️ mpreg, angst, major character death