Dream [Second Life- another flashback]

1.3K 50 15
                                    

"Yanda harus apa sayang? Hmmm? Yanda takut."

---*---

|I wonder if this is all a dream I pinch my cheeks

I see you in front of me I promise you This isn't a dream|

I see you in front of me I promise you This isn't a dream|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Planningnya gitu. Why is it getting so hard to deal with them??"

"*Sabar Cheol, namanya juga sama instansi begini. Emang sulit. Gak semua orang bisa cepet kayak start-up. Anyway, Epifania dateng?*"

Seungcheol menyesap americano nya yang entah ke berapa hari ini. Pening.

Banyak sekali yang harus ia urus, utamanya soal project besar terakhir yang harus ia selesaikan sebelum ia resign dan pindah kantor.

"Nope. Lagi hectic gini gak mungkin lah." Seungcheol menggeleng pelan dengan kacamata baca bertengger di hidungnya. Layar iPad itu menampilkan worksheets dan satu layar kecil tempat seorang perempuan menatapnya penuh puja.

"Padahal pasti bakal seru banget taun ini."

"Epifania will always be fun. Kapan gak seru?"

Selanjutnya yang terdengar oleh telinga Jeonghan dari luar ruangan yang pintunya terbuka sedikit itu hanya gelak tawa. Pukul 1 malam dan suaminya masih betah meeting berjam-jam dengan wanita itu tentu karena alasan pekerjaan.

Epifania, sebuah pagelaran akbar di Ibiza, festival musik tahunan terbesar. Seru sekali acaranya. Jeonghan paham benar jika Ibiza adalah surga hiburan. Bolak-balik ia mendegar cerita Young Twins tentang bagaimana meriahnya pagelaran itu digelar.

Sementara Jeonghan si anak rumahan, festival musik yang pernah ia datangi hanya Coachella. Tentu dengan beberapa pagelaran akbar di Jakarta, seperti anak muda pada umumnya. Biasa saja. Tak terlalu terasa special karena menurutnya menghadiri konser TVXQ di Nissan Stadium tetap menjadi pengalaman paling luar biasa di hidupnya.

6 tahun perbedaan jarak usia Seungcheol dan Jeonghan. Jujur saja, banyak sekali gap di antara mereka. Mulai dari selera musik hingga hiburan apa saja yang menemani mereka di masa muda. Satu-satunya yang bisa Jeonghan timpali terkait musik dan ada sedikit rasa lega dalam hatinya karena ia cukup mengerti adalah fakta bahwa mereka berdua menyukai 50 Cent. Itu saja.

Jeonghan berjalan lunglai kembali ke kamar. Sempat ia muntah tadi sebelum akhirnya sadar bahwa suaminya menghilang dari sampingnya. Bayi kacang hijaunya berusia 4 minggu dan hormon sialan ini menjungkir balikkan hati dan kepala Jeonghan. Tidak ditemani saat ia harus berjibaku dengan mual kemudian mendapatkan fakta bahwa suaminya bernostalgia bagaimana 7 tahun mereka berdua tak pernah absen tuk selalu menikmati pesta.

Ibiza menjadi satu kota paling berkesan untuk Seungcheol dan sang wanita.

Kehidupan glamor, bebas, dan liar menemani 7 tahun perjalanan cinta itu. Jeonghan tentu tidak mengerti. Mana pernah ia paham soal begini?

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang