"Ruga sayang, anak pinter, anak baik, anak sehat. Kalo udah kenyang, bobo ya Nak ya?"
---*---
"Sssshhh....pelan sayang minumnya." mata Seungcheol setengah terbuka, tangan kirinya mengelus pelan perut Ruga yang lahap sekali menyedot ASI Yandanya, sementara Jeonghan diliriknya sudah kembali memejamkan mata.
Memiliki bayi setelah sekian tahun lamanya ternyata tak pernah mudah. Rasanya seperti pertama kali memiliki Rayya. Melihat Ruga yang kuat sekali menyusu pada Jeonghan dan Jeonghan yang merasa tak sanggup untuk menerapkan sleep training pada si bungsu (tidak dengan keadaannya yang baru saja operasi steril beberapa hari lalu), maka diputuskanlah dengan lapang dada dan ambisi yang ditekan kuat-kuat bahwa si bungsu akan tidur satu ranjang dengan Jeonghan dan Seungcheol.
Jadilah, bayi nyaris sebulannya ini tidur bersama Ayah dan Yandanya. Sekarang, Jeonghan juga sudah mulai 'berani' untuk menyusui bayinya bahkan sembari terlelap asal ada Seungcheol yang menjaga bayinya dari risiko tersedak. Bagaimana ya? Memiliki anak di usia menginjak 30an ternyata berbeda sekali dengan saat usianya 20an dulu. Badannya mudah lelah, ia juga tak bisa begadang sebaik dulu. Alhasil, Jeonghan benar-benar bisa lelap dengan Ruga yang menyusu dengan semangat, bahkan Seungcheol yang harus mengelap payudaranya dan menutupnya dengan bra kemudian mengancingkan pakaiannya.
Pun dengan Seungcheol. Beruntung, Seungcheol masih mendapat paternity leave kurang lebih 45 hari untuk ikut membantu menjaga Ruga persis seperti saat memiliki Rayya dulu. Ruga dan Rayya pun mirip mungkin sedikit berbeda di skill menyusu yang lebih powerful dibanding Masnya. Ruga benar-benar menyusu kurang lebih 20 hingga 30 menit di satu bagian payudara dan bergantian dengan payudara yang lain, dengan durasi yang sama. Jangan tanyakan Seungcheol soal punggung Jeonghan yang pegal luar biasa serta keluhan-keluhannya yang lain. Banyak.
'PLOP!'
Pukul 2 dini hari dan bocah itu baru saja melepas puting Jeonghan dari mulut mungilnya. Seungcheol yang tadinya berbaring miring dengan waspada, langsung meraih Ruga dalam pelukan. Ia duduk bersila di atas ranjang dan dengan cekatan mengambil tisu dengan tangan kanan, perlahan mengelap payudara Jeonghan dan menutupnya pelan dengan piyama yang Jeonghan kenakan. Perlahan, ia menegakkan sedikit posisi Ruga dengan kepala yang ia tahan, kemudian mengusap usap punggungnya. Membantu si kecil bersendawa.
Mata Seungcheol seperti ditempeli lem rasanya. Seungcheol sempat bekerja sebentar tadi dan menyicil pekerjaannya di pagi dan siang hari, bahkan mengikuti conference call dengan teamnya, masih dengan Ruga dalam buaian karena Jeonghan harus mengurusi segala kegiatan sekolah bahkan PR 3 anaknya yang lain. Selalu begitu.
Sejak kejadian Ara memukul adiknya di rumah sakit waktu itu, mereka sepakat bahwa Rayya, Aluna, dan Ara akan lebih sering bersama Jeonghan. Kecuali di saat-saat Ruga butuh untuk menyusu karena memang tidak banyak stok ASI yang Jeonghan pompa. Jeonghan hanya menyimpan ASInya ketika payudara kanannya menyusui Ruga dan yang kiri ASInya menetes cukup deras, maka ia akan menampung tetesannya. Jeonghan saja lupa, kapan terakhir dia menggunakan pompa.
Jeonghan sadar, Ruga adalah bayi bungsu di keluarga. Selama ini, banyak sekali metode yang Jeonghan lakukan untuk anak-anak mereka. Rayya yang sudah dipaksa mandiri lebih dulu karena ia yang paling cepat bisa menggunakan gelas dan si kembar yang di awal kehidupan mereka bahkan sudah mencicip susu formula. Rayya, Aluna, dan Ara, semua disusui Jeonghan sesekali dengan tandem. Satu di kanan, satu di kiri. Jeonghan tak pernah benar-benar 'menikmati' proses menyusuinya.
Kali ini, Jeonghan bertekad akan berubah. Jeonghan memundurkan segala jadwal pekerjaan bahkan menolak beberapa di antaranya untuk konsisten berada di rumah dan mengASIhi Ruga sekuat tenaganya. Tanpa ASIP, tanpa pompa, tanpa cup-feeder, hanya Jeonghan. Jika bayi montoknya itu lapar, Jeonghan akan menyusuinya langsung saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
FanfictionPositive. 'Seungcheol akan senang kan?' 'Seungcheol mau ini juga kan?' 'Is it really okay?' Jeongcheol ⚠️ mpreg, angst, major character death