Chapter 09

7K 470 17
                                    




Enjoy Readers!





Setelah mendengar cerita Jungkook. Jinju tidak mengatakan apapun. Terlebih lagi tentang gadis yang di jodohkan dengan Woong Yeo yang memicu Jungkook untuk mundur dari hubungan itu.

Mau secinta apapun kalau takdir berkata tidak maka semuanya akan pergi dan menghilang secara perlahan.

Tapi tindakan Woong Yeo yang menerima pertunangan tanpa memberitahu Jungkook itu jelas salah.Jika Jungkook tidak tahu melalui gadis itu,apakah Woong Yeo akan tetap berhubungan dengannya? Itu sama saja membuat Jungkook menjadi penghalang bagi hubungan keduanya.

Jungkook sama sekali tidak menangis meskipun wajahnya sendu. Kalau itu Jinju pasti beda cerita. Dia pasti akan mendatangi Woong Yeo dan gadis itu,lalu akan menjambaknya,menendang selangkangan Woong Yeo,sebelum akhirnya meninggalkan mereka. Itu baru yang namanya puas. Tapi Jung,haduh...Jinju ingin rasanya mengantongi pemuda manis ini.

"Anak ini kok sabar banget ....Awas aja kalau  besok gue ketemu Woong Yeo,bakal gue tendang burungnya."

Tepat pukul 12.00 Jinju masuk ke bandara melakukan boarding. Wanita itu memeluk Jungkook dan menepuk punggungnya sambil berkata,

"Sabar ya...gue balik dulu. Hati-hati disini,jangan cari duit mulu. Cari cogan yang lebih ganteng dari Woong Yeo. Oh ya, ngomong-ngomong bos Lo yang tadi  pagi oke juga,dia single ngga? Kalau single kan..."

"Nuna,kalau masih ngomong terus nanti ketinggalan pesawat loh," potong Jungkook.

"Aelah ni anak,ngga boleh motong perkataan orangtua kayak gitu. Jadi gimana? Bos kamu itu udh punya istri belum? Atau pacar? Kalau masih pacar sikat aja.

"Ngaco kalo ngomong!" Jungkook tidak habis pikir  logika rekan kerjanya yang satu ini. Tapi di balik itu semua, Jungkook hanya tersenyum

Jinju terbahak

"Lagian dia udah punya istri,"jawab  Jungkook. Aku istrinya, lanjutnya dalam hati.

"Hah? Udah? Cowok disini nikahnya cepat amat?"

"Hih...Nuna buruan masuk,deh. Nanti beneran ketinggalan aku ngga ada duit buat reservasi tiket! Perusahaan cuman kasi  satu kali gratis."

Jinju terkekeh mendengar pemuda manis itu mengusirnya, "alah,kalau Lo mah bukan ngga ada duit,tapi duitnya jamuran. Ya udah gue pamit. Take care ya, jangan lupa oleh-olehnya kalau pulang."

"Iya...tenang aja, Nuna."

Keduanya berpelukan sekali lagi  sebelum akhirnya Jinju menyeret kopernya menuju tempat boarding tiket.

"Udah selesai?" Tanya suara bariton yang tiba-tiba terdengar dari arah belakang, mengagetkan Jungkook.

"Eh...kok Hyung disini?" Tanya Jungkook bingung. Dia bahkan sudah di beri kartu untuk naik taxi,tetapi justru lelaki itu menyusulnya kesini.

"Jemput kamu." Jawab Taehyung singkat.

"Loh,bukan nya aku sudah bilang kalau aku naik taxi aja?"

"Kata eomma kamu buta arah."

Jungkook cemberut,pipinya mengembung karena kesel, "ya ngga buta-buta amat juga kali. Kalau naik taxi kan semuanya beres." Meskipun mengatakan begitu namun hati Jungkook juga senang. Kalau sampai Taehyung benar-benar tidak menjemputnya,pastilah sekarang akan kesal setengah mati. Lain dimulut lain dihati .

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang