Chapter 31

5.5K 470 87
                                    




Enjoy Readers!

Jika perasaan adalah dari Tuhan,namun mencintaimu adalah sebuah pilihan. Tuhan begitu adil menciptakan akal dan hati. Namun karena hal itu kadang akal membuat hati bimbang.


Jungkook baru kali ini merasakan bekerja itu sangat berat. Lembur setelah lama cuti ternyata luar biasa membuat nya gila. Belum lagi Jungkook sebisa mungkin menghindari sosok Woong Yeo. Awalnya Jungkook bersikap biasa saja. Namun makin hari ke hari hingga 1 Minggu berlangsung,Woong Yeo mulai seperti lelaki yang mengejar wanita. Dari memberinya kopi dihadapan rekan kerja, sampai menawarkan tumpangan saat pulang kerja.

Gosip mulai beredar dikampung. Bahkan sampai luar devisi. Dari anak bos yang masuk dengan orang dalam. Sampai Jungkook yang di katai menggoda bos.

Puncaknya adalah ketika Jungkook baru saja akan keluar dari kamar mandi, tangannya yang hendak membuka pintu seketika terhenti mendengar suara para wanita bergosip di depan pintu kamar mandi khusus wanita.

"Gila ya si Jungkook. Gue kira dia cupu,eh ternyata suhu. Keren juga dia,"kata salah satu pegawai disana.

Yang satunya tersenyum mengejek, "jangan-jangan mereka juga udah main ke hotel."

"Gue denger kemarin aja dia bagi oleh-oleh mana branded semua lagi. Lo lihat aja pakaian nya sekarang,merk ternama semua."

"Mungkin aja dia open BO."

Keduanya tertawa sebelum pergi dari sana. Jungkook tidak menyangka bahwa mulut mereka begitu kotor mengatai nya. Dia tadinya ingin ke kamar mandi karena merasa mual, kepalanya pusing,dan perutnya terasa kram. Tidak menyangka akan mendengar gosip seperti itu.

Bibir Jungkook terkatup menahan emosi. Seumur hidup Jungkook,baru kali ini dia digosipkan. Bahkan dituduh sedemikian rupa. Jungkook yakin mereka dari devisi lain yang tidak pernah melihatnya dengan Woong Yeo. Jika itu devisinya,mereka pasti tahu hubungan dia dengan lelaki itu.

Setelah beberapa menit menjernihkan pikirannya, Jungkook akhirnya masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahnya dan melihat pantulan tubuhnya di cermin dan memang agak pucat.

"Apa aku izin pulang cepat ya?" Badannya tidak enak,ditambah lagi dia mendengar perkataan karyawan-karyawan tadi, perasaannya jadi tidak enak.

"Tapi kalau izin nanti makin di nyinyirin..." Jungkook makin galau. Melihat kantung matanya yang tebal,wajah pucat dan bibir kering, Jungkook sungguh bersyukur hari ini tidak ada lembur. Dia akan tidur sepuasnya nanti setelah pulang kerja.

Jungkook mengoleskan liptint di bibirnya agar tidak terlalu pucat sebelum keluar dari kamar mandi. Saat dia menuju ruangan nya, beberapa karyawan yang melihat nya tampak berbisik,tanpa di beritahupun Jungkook sadar kalau mereka sedang membicarakan nya saat ini. Baru saja Jungkook masuk ruangannya,sosok Woong Yeo sudah ada didepannya dengan segelas minuman ditangannya.

"Jungkookie,aku buatkan kamu jahe hangat. Wajahmu pucat dari pagi,kamu sedang tidak enak badan ya?"

Jungkook menatap lelaki itu,lalu menghela nafasnya. Bahkan lelaki itu masih hapal kebiasaan Jungkook yang minum jahe hangat kalau sedang tidak enak badan. Tapi sayangnya,saat Woong Yeo mengatakan hal itu ada karyawan dari devisi lain yang melihat itu. Ini akan semakin rumit jika dijelaskan.

"Terimakasih pak,tapi saya sedang tidak ingin jahe hangat. Bapak bisa meminum nya sendiri."

Woong Yeo mengerutkan keningnya, "tidak ada siapapun disini,mereka semua sedang dikantin,kenapa kamu berbicara formal."

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang