Chapter 63

5.5K 501 118
                                    




Enjoy Readers!

Vote dulu baru baca!



"Akhirnya..." Melva terduduk lemas di kursinya. Setelah kekacauan terjadi,dia baru merasakan lehernya tegang,matanya merah,bahkan kukunya patah satu. Dia mungkin juga lupa cara untuk berkedip saking paniknya.

Jinju bahkan sudah menangis karna lega. Ketika mengecek data yang dia input dan juga progres Minggu depan masih utuh semuanya. Hanya beberapa file lama yang tidak selamat,serta rekapan hasil foto yang baru saja dia buat. Tidak masalah! Dia bisa lembur malam ini untuk hal itu.

Sea dan Dahlia sudah pergi ke pantri. Perut mereka sudah kram menemani bagian IT memperbaiki dengan wajah pucat. Dahlia adalah orang paling panik disitu,karna dialah yang menampung semua orderan sebelum di acc CEO. Jika hilang,maka kerugian akan lebih besar.

Ketika semuanya melepas rasa lega,Woong Yeo berdiri di ujung meja dan berkata dengan suara yang berwibawa.

" Semuanya, meskipun masalah virus teratasi,saya harap hari ini kita lembur untuk mengecek apakah ada file yang hilang. Jika ada,kita selesaikan malam ini. Saya tau ini tidak mudah, tapi ini hampir akhir bulan. Jika kita tidak menyelesaikan masalahnya sekarang juga, takutnya akan mempengaruhi pemasukan kita.

"Siap pak!" Jinju dan Melva menjawab kompak. Lagian,mereka juga tau bahwa hari ini tidak hanya bagian mereka yang lembur,bagian lain juga melakukan hal yang sama. Karna virus menginfeksi sure perusahaan.

Setelah tim IT pergi dan mulai berkeliling ke semua devisi guna mencari tau apakah masih ada virus atau tidak,Jinju dan Melva juga mulai beranjak. Mereka ingin pergi ke lantai bawah untuk membeli roti dan beberapa makanan untuk mengganjal perut saat lembur. Sekalian memesan kopi di kantin agar terjaga malam ini.

Sedangkan Woong Yeo sendiri,dia mulai melaporkan semuanya kepada pak Kang dan pak Park. Beberapa berkas berkaitan dengan divisi. Jadi setelah tim IT mengatasi,para leader tim dan manager segera berkumpul untuk rapat. Mereka harus melaporkan apa saja yang hilang, sehingga bisa bahu membahu memperbaiki sebelum bagian produksi membawa laporannya.

Saat dalam perjalanan menuju kantin,Jinju membuka ponselnya dan terkejut dengan panggilan tak terjawab dari Jungkook.

"Busyet! Ini Jungkook nelpon kenapa nih?"

Melva juga mengecek ponselnya dan berseru, "gue juga! Anak ini kenapa? Coba gue telpon balik deh!"

Melva lantas menelpon kembali Jungkook,tapi sayangnya ponsel Jungkook tidak aktif.

"Ngga aktif," kata Melva memandang Jinju.

Jinju menepuk pundak Melva dan berkata menenangkan, " ya udah sih biarin aja. Nanti juga tuh anak nelpon lagi kalo penting. Palingan dia kangen sama kita. Udah yuk! Cepetan beli makannya habis itu kita balik kerja. Gue ngga mau lembur lewat sampai jam 10 malem. Jae Wook oppa bisa marah lagi nih kalo gue ngga bisa ketemu lagi."

"Dih...yang punya pacar? Tapi kita di takdirkan untuk nginep dikantor malem ini kata feeling gue."

"Tunangan oke!" Jinju membenarkan.

"Dan gue ngga percaya sama feeling Lo itu,oke! Karna kebanyakan salah!"

Melva memutar bola matanya malas, keduanya lantas berjalan dengan obrolan ringan. Baru saja mereka berbelok seorang wanita cantik tiba-tiba menghentikan
mereka.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang