Chapter 40

7.3K 530 69
                                    




Enjoy Readers!



"Oh? Ini rubah kantor kita?" Seorang karyawan
tidak menyembunyikan sindirannya ketika melihat Jungkook yang baru saja masuk ke lobby.

"Nggak nyangka sih, dia mainnya gimana bisa sampai meroket gitu. Kinerjanya juga nggak banyak, bisa-bisanya jadi sekretaris kalau nggak main belakang ya main lubang."

Ada kekehan dari karyawan lain, " udah deh... Lihat aja penampilannya sekarang. Dulu buluk, sekarang lihat aja dari atas sampai bawah barang mewah semua."

Makin lama mereka berbicara makin panas telinga Jungkook mendengarnya, tapi Jungkook tidak mau ribut dipagi hari seperti ini. Dia terus berjalan seolah tidak mendengar perkataan mereka.

Namun sampai di depan lift, ternyata mereka masih mengatainya.

"Udahlah,dia pasti naik promosi juga tidak disetujui pak Taehyung. Tapi pak Taehyung terpaksa aja gitu promosiin dia,makanya ngga ada tuh namanya pesta serah terima jabatan seperti senior sebelumnya."

Jungkook yang cuek,kini membungkuk saat melihat Taehyung dan Hoseok yang melintas.

"Selamat pagi pak." Jungkook menyapa, begitupun mereka Yang ada disana terkejut dengan kemunculan Taehyung yang tiba-tiba.

"Pagi." Taehyung menjawab singkat,dia melirik mereka sekilas sebelum melanjutkan berjalan menuju lift khusus CEO.

Jungkook hanya melihat punggung Taehyung dengan perasaan sedih. Lelaki itu tidak mengatakan apa-apa, apa Lelaki itu tidak mendengar istrinya sedang di bully? Jadi pagi itu Jungkook hanya melapangkan dadanya untuk mendengar segala hinaan karyawan lain.

***

3 hari berlalu begitu saja, Jungkook mati-matian mengajar anak baru dan memberikan tugasnya yang belum diselesaikan. Untung saja teman-temannya juga ikut membantu sehingga dia tidak meninggalkan pekerjaannya begitu saja.

"Jungkook Lo gapapa nih sendirian? Soalnya gue mau meeting sama Pak Yeon Jin," Melva merasa tidak enak karena dia harus membiarkan Jungkook sendirian bertemu Woong Yeo.

Meskipun Melva belum tahu masalahnya dengan Taehyung, namun Melva tahu kalau Woong Yeo adalah mantan Jungkook.

"Iya gapap kok Nuna, lagian aku cuma mau jelasin rinciannya aja sekalian ngasih tahu siapa yang bisa gantiin aku buat ngurus proyek ini."

Melva merasa sedih mendengarnya.
"Ah... Kenapa sih Lo harus jadi sekretaris pribadi? Antara senang sama nggak gue."

"Halah, lo paling sedih karena nggak ada yang buatin kopi dan bantuin kerjaan lo kan? Alasan aja sok-sokan sedih ditinggal." Kata Jinju dengan lolipop di mulutnya.

"Apaan sih? Gue itu tulus sedih tahu!"

Jungkook menggelengkan kepalanya, memang tiada hari tanpa berdebat di antara keduanya.

"Ya sudah aku masuk dulu Nuna."kata Jungkook. Kedua wanita itu masih adu mulut ketika Jungkook meninggalkan mereka.

Jungkook berniat untuk mengetuk pintu ruangan Woong Yeo. Tapi sepertinya lelaki itu sudah tahu kedatangannya, karena dia mendengar suara Woong Yeo mempersilahkan masuk dari dalam. Jungkook refleks menoleh ke atas pintu mencari CCTV yang siapa tahu terpasang. Untung saja tidak ada, rasa trauma dengan tingkah lakunya 3 hari lalu. Di kantor sangat malu, di rumah Taehyung tidak habis-habisnya menggoda dengan menceritakan gerakan kungfu pada ibunya.

"Selamat pagi pak," Jungkook masuk dengan menundukkan kepalanya. Sosok Woong Yeo yang tegap,pakai kacamata mendongak melihatnya, lelaki itu tersenyum sambil melepas kacamatanya.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang