Chapter 78

3.8K 385 56
                                    




Enjoy Readers!

Ruangan Itu gelap. Bukan sebuah penjara bawah tanah. Hanya sebuah garasi tersembunyi di kediaman keluarga Kim, di mana tempat itu dijadikan sebagai hukuman bagi para penghianat.

Seperti yang saat ini dirasakan oleh Daesung. Dia adalah pelayan yang telah mengabdi pada keluarga Kim sejak dua puluh tahun lalu. Melayani sejak masih tujuh tahun, meneruskan ayahnya. Masih lajang, dan orang tuanya telah berhenti dengan Daesung sebagai pengganti. Mereka membeli rumah sederhana di daerah Belanda, untuk menghabiskan masa tua mereka.

Jeritan memekakkan telinga terdengar ketika Dohyun pertama kali menginjakkan kakinya ke lantai dingin itu.

"T-Tuan...ampuni aku..."

Dohyun masih diam. Sosok di depannya ini memiliki penampilan menyesakkan. Dengan luka cambukan di punggungnya.

"Berapa lama kau menjadi anjingnya? Apa kau kurang puas dengan upah yang aku berikan padamu, Kang Daesung?"

Daesung menangis. Menyesal dengan pilihannya. Malam setelah Jungkook dan Taehyung pergi, seseorang mendatanginya. Memberinya imbalan yang sangat besar. Dia tergiur, sehingga segera menyetujuinya. Apalagi informasi yang diminta hanya mengenai menantu bungsu dari keluarga Kim.

"Saya bersumpah Tuan! Saya baru melakukannya!"

"Kamu yakin?" Dohyun bertanya dengan mata dingin.

Daesung menunduk. Jejak ketakutan jelas terlihat dari sikapnya. Lebih menyedihkan lagi, bahwasannya sebuah hal besar telah dia sembunyikan selama ini.

Wajah Dohyun makin dingin. Dia melangkah mendekat, lalu bertanya dengan suara pelan.

"Apakah pamanmu, atau Ayahmu, yang telah melaporkan perjalanan kami saat akan ke Korea? Sehingga mereka bisa menyelundupkan anjing untuk mencelakai kedua cucuku dulu?"

Tubuh Daesung gemetar. Tuan Dohyun telah mengetahui...

Dalam pikiran Dohyun hanya ada satu, pembantaian keluarganya.

"JAWAB! KANG DAESUNG" Dohyun membentak.

Langkah kaki lelaki tua itu makin maju dan sekarang ujung sepatunya sampai pada lima senti dari lutut Daesung yang tertunduk. Tangan Daesung telah dirantai keatas. Dengan tubuh terkena cambuk ringan. Namun cukup menyakitkan untuk seorang pelayan kebun.

"KATAKAN BAHWA KAU TIDAK TAHU MASALAH PENCULIKAN CUCUKU!"

"Ampun Tuan...ampunilah aku dan keluargaku! Demi Tuhan!Kami melakukannya dengan terpaksa. Mereka mengancam kami! Mereka menyandra kakak kami untuk menjadi pelacur. Kami hanya bisa melakukan apa yang mereka minta dan, Arrrgh...!"

Dohyun menendang perut Daesung.

Dohyun tidak tahan mendengar penjelasan dari Daesung. Air matanya sudah mengalir deras. Rasa sakit oleh penghianat bercampur dengan penyesalan yang luar biasa.

"Daesung. Apa keluargamu tidak memiliki akal untuk meminta bantuan kepadaku? Tuanmu?" Dohyun bertanya dengan air mata menggenang.

Daesung terdiam. Dia juga tidak bisa apa-apa. Hanya saja saat itu orang tuanya merasa mereka hanya pelayan. Tidak pantas meminta bantuan.

Apalagi saat itu keluarga Daesung berpikir bahwa mereka tidak akan sampai membunuh V. Hal itu telah menjadi alasan terbesar Ayah dan ibunya keluar dari keluarga Kim. Mereka melarikan diri dari rasa bersalah. Meskipun sampai detik inipun, rasa takut akan dosa itu menggerogoti kesehatan keduanya.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang