Chapter 82

6.2K 432 96
                                    




Enjoy Readers!



Jinju baru saja masuk ke lobi kantor, ketika dia melihat orang-orang berjalan dengan membawa majalah di tangan mereka. Awalnya Jinju tidaklah begitu peduli. Bisa saja mereka hanya mengecek katalog bulan ini. Ngomong-ngomong, edisi bulan ini bukan dia yang mengurusi. Tapi kepala editor sendiri yang mengurusnya, dengan tim khusus dari pihak perusahaan. Jadi mungkin mereka hanya mengecek kesalahan atau apalah.

Karena kebetulan yang membawa adalah karyawan dan karyawati yang bekerja di bagian publikasi atas. Alias yang di lapangan.

Namun beda ceritanya, ketika masuk, Jinju juga menemui orang-orang membawa majalah perusahaan. Karyawan, resepsionis, bagian personalia.

"Bahkan satpam?!" Jinju tidak percaya ini. Untuk apa Pak satpam membeli majalah? Tolong...bukan mau julid, tapi anak Pak Satpam juga tidak akan membeli baju dari Archstone Corp yang harganya minimal dua digit depannya.

"Wah, gue ketinggalan berita, kah? Baru aja tadi malam kencan, ponsel disita tunangan, ini kenapa pagi-pagi pada aneh semua, deh?"

Jinju segera memasuki lift. Ingin segera sampai ke kantor setelah finger. Bahkan di dalam lift, Jinju dibuat bingung dengan orang di dalam yang juga menenteng dua majalah minimal. Ada yang tiga, eh? Ada yang empat pula!

Bah! Ada apa ini? Kok gue nggak tau kalau ada pengumuman suruh beli majalah?

Sampai keluar lift, Jinju masih menemukan setiap karyawan yang dia lewati, pasti membawa majalah. Mau bertanya, takutnya itu perintah perusahaan, dia tidak lihat. Tidak bertanya kok kepo sekali. Akhirnya Jinju buru-buru ingin sampai ruangannya. Siapa tahu bisa tahu jawabannya dari genk-nya.

Baru saja sampai. Jinju dibuat terbelalak oleh Melva datang dengan setumpuk majalah di tangannya.

"Fiuh...untung gue gercep! Sedikit lagi, abis ini majalah," gumam Melva seolah bangga. Di mana hal itu membuat Jinju semakin bingung.

"lo ngapain beli majalah sebanyak itu, deh?" Jinju bertanya. Lalu pintu ruangan kembali terbuka. Kali ini Dahlia datang dengan merengek pada Sea yang membawa dua majalah ditangannya.

"Please..! Bagi gue satu aja dong! Jahat Lo! Ambil stok terakhir sendiri!"

Jinju semakin tidak mengerti. Akhirnya karena tidak tahan lagi, dia bertanya dengan suara keras.

"Kalian apaan, deh? Kenapa pada bawa majalah? Ada yang bagus kah? Di suruh perusahaan,kah?"

Melva adalah orang pertama yang menatap Jinju aneh. "Lo, beneran nggak tahu?" tanyanya.

"Tahu apaan?" Jinju makin bingung. Dia melihat Melva melihat ke arah mejanya. Lalu berseru.

"Ya Tuhan! Lo beneran nggak tahu ternyata! Hp lo, di mana emang semalam?"

"Di sita sama Ji Wook oppa. Soalnya semalam kita diner setelah sekian purnama gagal," jawab Jinju santai.

"Wah! Parah! Lo tau nggak? Kalau semalam tuh, website mengumumkan tentang hubungan Jungkook dan Kim Taehyung CEO kita go Public! Nah, sebagai syukurannya, mereka tuh kasih undian berlian kalung, cincin, gelang, sampai anting, bagi yang beruntung. Syaratnya itu beli majalah katalog Archstone Corp, terus nemuin kupon, lalu kirim kodenya ke website."

"Hah!" Jinju melongo. Dia tidak tahu...

"Biasanya karyawan tidak boleh ikut, kan? Nah ini beda! Karyawan boleh ikut. Nanti undiannya beda. Kecuali panitia, semua karyawan boleh ikut. Makanya ini majalah dari semalem udah sold out."

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang