Chapter 36

7.2K 523 111
                                    




Enjoy Readers!



Taehyung dan Jungkook menuju perusahaan,karena tidak ada lagi percakapan diantara keduanya Taehyung dengan asal menyalakan radio yang tersedia didalam mobil. Memutar-mutar beberapa sebelum akhirnya dia berhenti.

Jungkook menghela nafasnya sulit sekali mengerti lelaki ini,sedari pagi menggombal,lalu random, sekarang berubah menjadi Taehyung seperti biasa.

"Hyung kembalikan ponsel ku," Jungkook meminta.

"Buat apa? Mau menghubungi lelaki itu?"

Jungkook benar-benar kesal sekarang dengan tingkah Taehyung hari ini. "Sikap hyung yang seperti biasa bikin aku salah paham, Hyung seakan berlagak seperti orang cemburu "

"Aku memang cemburu."

"Huh?" Jungkook tidak menyangka kalau Taehyung mengakui dirinya cemburu. Apa dia salah dengar?

Dia melirik Taehyung yang menatap ke arahnya, memandang nya dengan serius. "Aku memang cemburu kamu dekat dengan lelaki itu,aku tidak bisa mengatakan kalau aku cinta,tapi ini benar kalau aku bilang aku posesif dengan milikku."

"Aku cemburu kamu bisa menjaga hubungan dengannya,dan aku cemburu karena lelaki itu memang baik. Aku juga dengan bagaimana lelaki itu menjaga mu dan aku juga cemburu bagaimana kamu tetap menjaga lelaki itu agar tidak sakit hati."

Kata-kata beruntun dari Taehyung membuat Jungkook syok. Tidak menyangka seorang seperti Taehyung,yang dapat mendapatkan segalanya,bisa menaruh cemburu pada dirinya yang bahkan tidak bisa dibandingkan dengan mantan suaminya itu.

Belum juga Jungkook merespon, Taehyung memanfaatkan hal ini untuk melanjutkan perkataannya, "kalau aku katakan aku ingin memperbaiki semuanya,dan tetap mempertahankan pernikahan ini,apa kamu mau?"

"Maksud Hyung?" Jungkook akhirnya membuka suara, jantungnya berdegup kencang menunggu jawaban dari Taehyung selanjutnya.

"Kamu benar, pernikahan bukanlah sebuah permainan. Apa yang terjadi pada kita,itu mungkin sudah ditakdirkan Tuhan. Jadi apa kamu mau menerima lamaran ku?"

"Lah? Kita kan sudah menikah hyungie."

"Nikah yang benar urutannya Jungkookie... tunangan dulu,nikah, pacaran dan punya anak," Taehyung menjawab dengan sabar. Gemas juga mendengar jawaban Jungkook yang kelewat polos. Ingin rasanya dikurung di kamar  untuk dirinya sendiri. Eh?

Jungkook terkekeh, "aku bercanda Hyung,aku tahu maksudnya."

"Jangan bercanda disaat jantungku meronta-ronta ingin keluar,jadi apa jawabanmu?"

"Kamu mau aku lamar?" Tanya Taehyung.

"Memang aku bisa menolak kalau saat ini hyungie masih suami aku?" Jungkook balik bertanya dengan senyuman di bibirnya. Taehyung baru saja akan bersorak,tapi kemudian meredup ketika mendengar perkataan dari Jungkook selanjutnya.

"Tapi apa Hyung yakin mau berjuang untuk kita dan meninggalkan masa lalu? Apa Hyung sudah ikhlas melepaskan Nuna Hae Jin? Bukan aku mengungkit,hanya saja aku tahu bagaimana Hyung mencintai wanita itu. Aku jadi tahu seberapa keras usaha Hyung nanti untuk merelakannya."

Sebuah keyakinan yang sudah Taehyung yakinkan,kini menjadi keraguan kembali. Apa dia yakin?

"Kalau Hyung masih butuh pemikiran,itu artinya sebuah keraguan. Aku tidak mau keraguan itu nantinya yang akan menjadi penghancur hubungan kita. Aku takut saat aku mencintai Hyung, menerima Hyung sebagai suami sesungguhnya, merelakan hakku semuanya untuk Hyung,tapi Hyung justru akan  berlari kembali padanya. Hatiku cukup rapuh untuk patah hati yang kedua kalinya."

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang