Chapter 39

7.4K 602 172
                                    




Enjoy Readers!



Seseorang yang protektif,bawel dan suka mengatur,jika tiba-tiba menjadi penurut maka perlu dicurigai. Itu lah yang Jungkook pelajari dari kejadian ini.

Kurang aja sekali menjadikannya pusat perhatian sekaligus menambah gosip baru disini.

"Itu saja yang ingin saya katakan dan untuk niat baik dari saya,malam ini saya ingin mengajak kalian semua untuk makan malam bersama.

Semua bertepuk tangan setelah selesai mengumumkan. Ada yang tulus, mendengar kata makan gratis namun Jungkook dapat merasakan rasa cemburu yang pekat dari mereka tentang dirinya yang ditunjukkan menjadi sekretaris CEO.

"Gilaa... suami Lo ngeri banget Jung." Jinju berbisik pada Jungkook. Untuk Jinju yang sudah mengetahui kebenarannya,dia hanya berdecak kagum dengan ATM berjalan Jungkook itu.

"Sstt... Nuna," Jungkook berbisik. Memperingati Jinju untuk tidak membahas ini.

Jinju hanya tertawa dan kembali ketempat duduknya ketika direksi mulai menjelaskan apa saja yang akan berubah ketika kedatangan CEO baru ini.

"Tapi Jungkook Lo harus banyak bersabar, liat tuh cabe ijo mulai kepedasan mukanya liat suami Lo." Jinju menunjuk seorang gadis yang berpakaian kurang bahan itu.

"Dia liat Lo kayak mau makan orang bulat-bulat. Heran deh gue,diakan dari devisi yang berbeda kok bisa-bisanya iri sama loh..." Jungkook melihat gadis yang ditunjukkan Jinju tadi,kalau tidak salah namanya Jung Areum salah satu sekretaris management atas. Memang jelas Areum memandang Jungkook dengan tatapan tidak suka.

Matilah Jungkook,dia merasa tidak akan tenang lagi dikantor.

***

"Aku ke toilet dulu ya Nuna,nitip tablet aku..." Jungkook menyerahkan tabletnya pada Jinju. Karena masalah pagi tadi,dia yang ingin buang air besar harus menahan sampai pertemuan selesai.

"Oke,mau gue temenin ngga?" Niat Jinju jelas, karena pagi tadi Jungkook jadi bahan gosip karyawan disini.

"Ngga usah Nuna,ya kali ke toilet dianter. Udah ya,aku nitip dulu." Kata Jungkook buru-buru menuju toilet.

Siapa sangka saat Jungkook berlari tiba-tiba sebuah lengan kekar menahannya.

Bugh

"Aduh."

"Jungkook kita perlu bicara." Suara lelaki itu menginterupsinya, Jungkook memalingkan wajahnya yang sedang menahan mulas.

"Pak."

"Maksud saya pak Woong,kalau ada yang mau dibicarakan bisa nanti tidak ya pak? Saya mau ke toilet dulu,"Jungkook langsung memotongnya. Berharap Woong Yeo melepaskan tangannya dan membiarkan nya ke toilet.

"Tidak. Kita harus bicara sekarang,aku tahu kamu menghindari ku."

Ya Tuhan...tolong udah di ujung tanduk ini!!!

"Aduh pak...ngga bisa,saya harus ke toilet sekarang." Jungkook serius ketika mengatakan ingin ke toilet,namun di mata Woong Yeo Jungkook hanya ingin kabur saja darinya.

"Jungkook aku tahu kamu cuma nikah pura-pura dengan dia karena kecelakaan kan? Aku tahu kamu mau ninggalin aku karena merasa ngga pantas kan?"

"Kamu ngomong apa sih? kalau kamu bahas masalah pribadi aku ngga bakal mau jawab. Ini kantor,dan juga aku tidak bisa berbicara sekarang. Lepasin aku!" Jungkook menghentakkan tangannya,tapi masih kalah jauh dengan cengkraman Woong Yeo yang kuat.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang