Chapter 52

6K 523 35
                                    

 


Enjoy Readers!
                  



"Puji Tuhan... eonni,untung Lo paksa gue untuk tetap bertahan dengan rasa sakit ini. Beauty is pain tapi kalau disini gue ngga beauty,gue bakal mati." Kata Melva,dia ingat bagaimana dia memaksakan diri memakai korset demi bisa memakai gaun ukuran kecil.

Bagi Melva ketika melihat riasannya setelah di makeup, dia sudah sangat cantik. Berbeda dengan wajah aslinya,di bandingkan dengan wajah Jungkook saja masih kalah jauh.

"Ju...coba deh lo cubit gu-aduh! Sakit kali,ih!"

Jinju memutar bola matanya malas, "katanya tadi disuruh cubit."

"Ya ngga langsung eksekusi juga kali..."

"Biar cepat sadar kalau ini bukan mimpi. Eh by the way cari makan yuk! Gue laper," mereka telah disiksa selama beberapa jam tanpa berani makan dan minum.

"Ya Tuhan Ju! Lo masih sempat ngerasain laper?" Melva tidak bisa berkata-kata.

"Gue aja perutnya sampe kram karna gugup." Lanjutnya.

Jinju mendengus, "itu kram bukan karna Lo panik,tapi karna korset Lo itu yang sesek. Udah deh,kita cuma punya kesempatan jalan-jalan Jungkook turun dari pelaminan. Sekarang saatnya kita makan.

"Dimana?" Tanya Melva.

Mendengar pertanyaan itu Jinju menatap sekeliling tempat itu. Semua makanan tertata dengan baik, minuman juga,bahkan alkohol juga disediakan.

"Lo bisa bahasa Belanda ngga?" Tanya Jinju yang jelas dijawab gelengan oleh Melva.

"Bahasa Belanda gue cuma sampai level yes atau no saja."

Jinju langsung menoyor kepala temannya yang satu ini dan berkata,"itu bahasa inggris bego! Ya Tuhan..."

Melva nyengir. "Ju gimana? Bukan jobdesk gue."

Alhasil kedua orang itu berdebat bagaimana menggunakan bahasa isyarat anggun jika dibutuhkan untuk duduk. Daripada menahan lapar...

Disisi lain di pelaminan sana, Jungkook tidak tau berapa tamu yang di undang dipesta pernikahan mereka. Semua telah diatur oleh kakek Dohyun, dengan membagi tamu undangan menjadi 7 undangan. Semua Tama undangan, diundang berdasarkan relasi dan para sahabat. Intinya pada hari pertama ini khusus sanak keluarga sahabat paling penting dan juga sebagai kecil dari relasi yang memiliki hubungan erat dengan keluarga Kim.

"Eomma..."panggil Jungkook lirih pada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya beberapa tahun kebelakang. Wanita yang selalu mengatakan iya disetiap permintaannya meskipun itu konyol sekalipun. Wanita yang mengajarkan padanya untuk menjadi pemuda berani dan kuat.

Jungkook bersimpuh di kaki ibunya untuk meminta restu. "Jungkook meminta restu eomma..." bisik Jungkook dengan sesegukan. Padahal diawal acara dia sudah dinasehati ibunya untuk tidak menangis. Tapi tetap saja tidak bisa. Entahlah rasanya seperti sangat sedih dirinya saat ini sudah bukan menjadi tanggung jawab ibunya,melainkan sudah sepenuhnya ditanggung Taehyung yang diakui oleh negara. Dan sekarang Jungkook benar-benar istri sah dari Kim Taehyung.

"Eomma selalu merestui kamu,Kookie...sudah jangan menangis lagi. Tadikan sudah eomma bilang nanti riasannya luntur," canda ibunya. Jungkook hanya tersenyum tipis. Dia tidak peduli dengan riasannya,karna ada orang yang stand by selama acara untuk langsung memperbaiki riasannya jika diperlukan.

Ibunya mengatakan beberapa patah kata, sebelum Jungkook berpindah meminta restu pada ibu mertuanya.

Petuah dari ibu mertuanya jauh lebih panjang dan dikemas dalam syair bahasa Belanda. Itu sangat indah,sampai Jungkook meneteskan air matanya. Jelas sekali ibu mertuanya mempersiapkan dengan seksama demi pernikahannya ini. Itu berarti Jungkook diterima dengan baik di keluarga ini.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang