•
•
•
•Enjoy Readers!
Orang hanya akan merasakan obsesi pada hal yang biasa mengejarnya tiba-tiba berhenti. Itulah yang ada dalam pikiran Namjoon ketika mendengar jawaban Hae Jin. Itu bukan urusannya dan tidak akan melibatkannya.
"Aku sudah memperingati mu,jika kau terlibat dengan keluarga Kim,aku harap kau tidak menyeret ku bersama mu," kata Hyungsik. Lelaki itu meletakan gelas kosong kepada pelayan yang lewat,lalu mengamati sekeliling.
"Aku rasa mereka sudah tidak memperhatikan ku lagi," gumamnya pada diri sendiri. Hyungsik melihat teman-teman yang biasa bermain dengannya,dia ingin mendekati mereka,namun dia takut mereka tahu apa yang dia lakukan. Hyungsik tidak berani bergabung dengan mereka.
"Aku akan kembali. Kau tetap disini atau kembali bersamaku?"
"Apa? Kau ingin kembali? Apa kau gila." Hae Jin tidak percaya dengan pendengarannya sendiri. Dia menunggu Hyungsik untuk mengajaknya bergabung dengan teman-temannya,Hae Jin ingin mencari tahu lebih tentang pemuda itu. Namun justru Hyungsik mengajaknya pulang? Mereka bahkan belum sampai setengah jam berada disini.
Hyungsik mengedikkan bahu, "jika kau berpikir aku akan mengajakmu untuk bergabung dengan mereka," Hyungsik menunjuk gerombolan teman-temannya yang telah ditinggalkan oleh Taehyung dan pasangannya lalu berkata, "jangan bermimpi."
"Sekalipun aku membawamu,kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri. Sudah aku katakan kau berada jauh dibawah level mereka untuk dapat berbaur. Jangan mengelak dengan berkata bahwa pemuda itu bisa kenapa aku tidak. Karena sepertinya pemuda manis itu memiliki latarbelakang yang mungkin lebih mulia daripada penampilannya."
Bibir Hae Jin bergetar menahan amarah. Hyungsik memang paling menyebalkan diantara semua teman Taehyung. Namun dia satu-satunya orang yang mau menerimanya ketika Taehyung memperkenalkan nya dengan circle mereka. Mungkin karena kasihan,atau mungkin karena memang mereka satu sekolah bertahun-tahun.
"Kamu keterlaluan Park Hyungsik."
"Kau keras kepala." Hyungsik membalas.
Hae Jin berusaha menenangkannya amarahnya sebelum dia mulai membujuk, "tolong hargai aku sebagai model, media akan mencercaku jika aku keluar dari sini bahkan sebelum malam tiba."
"Itu bukan urusanku,Hae Jin. Jangan kau pikir aku tidak tahu apa yang ada di kepalamu. Kau hanya ingin mencari kesempatan untuk bersama Taehyung bukan? Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak mau terlibat. Kau tidak tahu betapa berkuasanya mereka. Aku akan pergi,"ucap Hyungsik.
"Kau akan tetap disini atau pulang bersamaku itu terserah padamu. Satu...dua..."
"Brengsek kau Park Hyungsik." Hae Jin langsung menyela. Tangan gadis itu merangkul lengan Hyungsik dengan tatapan mata tajam,jelas mengutuk.
"Terimakasih,aku anggap itu pujian," kata Hyungsik lalu melangkahkan kakinya dengan Hae Jin yang berada disampingnya.
"Ngomong-ngomong kau cukup luar biasa dengan membuat gaun yang designnya sama persis seperti yang di pesan Taehyung. Sepertinya kau memiliki koneksi yang luar biasa ya?"
Gigi Hae Jin bergemelatuk, "diam kau! Dari semua makhluk,kenapa harus Hyungsik yang mengetahuinya terlebih dahulu. Jika Hyungsik sadar, Taehyung pasti jauh lebih sadar. Mungkinkah Taehyung sengaja mengganti setelan mereka karena sudah tahu? Taehyung membiarkan nya seperti lelucon,atau designer itu yang berbohong mengenai gaun ini padanya. Hae Jin tidak tahu,yang dia tahu Taehyung memang telah berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband ||Taekook||©
General FictionSiapa sangka kejadian itu membuatnya bertemu takdir yang tidak pernah dia pikirkan.