Chapter 38

6.7K 546 67
                                    




Enjoy Readers!




Jungkook tersenyum hingga rasanya melebar sampai ke pipi. Dia membuka satu persatu surat di dalamnya, terakhir adalah surat yang membungkus sebuah kunci mobil. Daripada surat lainnya, di dalam bungkusan kunci mobil itu suratnya jauh lebih sederhana.

Untuk Jungkookie kelinci kesayangan aku...

Hadiah buat senyumnya setelah membaca surat.

Kalau kamu sudah sampai tahap ini,berarti aku anggap kamu terima lamaranku.

Note: sayang,aku menghadiahi kamu mobil bukan berarti mengizinkan kamu menyetir. Kemarin ketika kamu membawa mobil, aku merasa malaikat maut sedang membuntuti ku. Jadi jangan di pakai dulu ya...

Besok aku antar jemput dulu,nanti kalau sudah weekend  aku akan ajari kamu mengemudi,oke sayang?

Jungkook langsung tertawa terbahak-bahak membaca surat terakhir itu. Hatinya meleleh,dia pikir Taehyung adalah lelaki yang kaku apalagi dengan sifat cueknya itu,ternyata bisa romantis juga. Apalagi lelaki itu pandai menyelipkan humor krispi setiap kata-katanya. Membuat Jungkook mudah tertawa akhir-akhir ini.

Saat Jungkook masih dalam dunianya sendiri, tiba-tiba dia merasakan sebuah kecupan di pipinya.

"Astaga... Tae Hyung!" Teriak Jungkook sambil mengusap bekas kecupan itu di pipinya.

"Senang ya baca suratnya? Sampai ngga denger suami manggil dari tadi,"Taehyung yang baru saja kembali dari olahraganya.

"Tidak!" Sampai matipun Jungkook tidak akan mengakuinya kalau dia berbunga-bunga habis membaca surat itu.

"Oh? Sayang sekali... padahal itu aku buat dibantu eomma"kata Taehyung.

"A-pa? Dibantu sama eomma?"

"Iya sayang."

Seketika Jungkook yang mendengar nya merasa malu,jadi ibu sudah tahu yah surat alay ini?

"Ish... lain kali tanya aku aja,jangan sama eomma."

"Sayang, logikanya kenapa aku suruh orang nulis surat pada orang yang mau aku beri surat? Itu namanya komunikasi langsung yang di persulit." Taehyung sambil melepas bajunya, memperlihatkan badannya yang kekar dan ekhem perut nya yang memiliki roti sobek itu.

Lelaki itu bertindak sangat biasa,untuk sebuah kejutan yang luar biasa. Lalu tiba-tiba senyuman di wajah Jungkook mendadak hilang,apakah semua ini adalah benar? Jungkook takut apa yang dilakukan Taehyung sekarang ini adalah pelarian. Apakah dulu Taehyung memperlakukan mantan kekasihnya juga seperti ini? Sepertinya lebih? Pada akhirnya Jungkook belum mempercayai Taehyung sepenuhnya.

"Nak?" Jungkook terlonjak kaget saat mendengar suar ibunya dari arah pintu kamar. Jungkook segera mengatur ekspresi nya sebelum menjawab panggilan ibunya.

"Ya eomma?" Tanyanya ketika sudah membuka pintu.

"Mau dakjuk tidak? Coba tanya suamimu,mumpung bibi sedang ingin berbelanja kedepan."

"Kayaknya Tae Hyung ngga deh. Soalnya Tae Hyung biasnya sarapan dengan jus strawberry dan selembar roti aja eomma."

"Oh,ya sudah kalau gitu eomma pesan buat kita berdua aja soalnya bibi juga ngga mau,bosan katanya."

Jungkook tertawa mendengarnya, "tumben banget bibi. Biasanya paling semangat aja kalau udah makan bubur ayam."

"Ngga tahu,mungkin waktu kita di Belanda bibi makan dakjuk terus,makanya bosen. Ya sudah kamu siap-siap gih."

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang