Chapter 34

6K 496 32
                                    




Enjoy Readers!



"jadi kalian memutuskan untuk berpisah?"

Itu adalah pertanyaan Dohyun ketika Taehyung dan Jungkook mengatakan keinginan mereka. Pada akhirnya Taehyung menjawab sendiri dengan Jungkook disampingnya.

Sore itu setelah perdebatan nya dengan Taehyung, Jungkook merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dipertimbangkan, Taehyung ragu dengan pernikahan ini. Sedangkan dirinya tidak ingin tenggelam oleh perasaan sepihak.

Jungkook memang tidak yakin pasti. Namun Jungkook sudah menyadari bahwa dirinya mungkin telah menyukai Taehyung,hampir mencintainya. Tapi jika lelaki itu mencintai yang lain, Jungkook tidak akan bisa menguatkan hatinya. Lebih baik mundur saat ini,membunuh perasaan sedini mungkin,agar tidak terluka. Jika perasaan nya pada Woong Yeo itu adalah sisa,maka perasaan nya pada Taehyung adalah pertumbuhan.

"Kamu akan bekerja?" Tanya Taehyung ketika melihat Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan setelan kantor. Pemuda manis itu mengeringkan rambutnya yang basah saat menjawab dengan deheman.

"Aku sudah menghabiskan jatah cutiku,Hyung pulang nanti sore kan? Aku akan membelikan oleh-oleh untuk mereka disana,jadi tunggu aku,"kata Jungkook tenang.

Taehyung mengerutkan keningnya. Jungkook terlalu tenang untuk menjadi pemuda yang tahu bahwa dirinya akan menjadi duda. Kata pisah belum Taehyung ucapakan,namun mulai dari pembicaraan mereka dengan kakeknya, Jungkook terlihat sudah mulai menjauhinya.

Dia baru seminggu disini,tidak menyangka akan kembali lagi ke Belanda.

"Kamu yakin dengan keputusan ini?" Taehyung kembali menanyakan. Bukan dia yang mengharapkan perpisahan, Taehyung berpikir untuk bertahan hingga 3 bulan, memastikan perasaan mereka masing-masing. Namun Jungkook berpikir lain.

Ditanya seperti itu, Jungkook yang sedan mengeringkan rambutnya seketika berhenti.

"Bukankah kita sudah sepakat hyung? Jika kamu terus bertanya,aku akan berpikir Hyung mencintai ku loh..."goda Jungkook.

"Aku menyukaimu,"kata Taehyung.

"Tapi kamu mencintainya dan aku belum melupakan masa laluku."

Taehyung menghela nafasnya, "kamu yang mengatakan tidak ingin mempermainkan pernikahan,tapi pada akhirnya kata perpisahan itu keluar dari bibirmu."

"Cepat atau lambat kita juga akan berpisah,bukankah begitu? Aku hanya mempercepat prosesnya Hyung."

Jungkook tidak marah apa yang diucapkan Taehyung. Manusia adalah makhluk sosial yang mudah beradaptasi. Ini adalah cara berpikir Jungkook setelah beradaptasi dengan status barunya sebagai istri dari sebuah kecelakaan. Dia bukan berniat mempermainkan pernikahan,namun pernikahan yang tidak didasari dari keinginan hati,itu justru akan membuatnya menderita.

"Memang benar kita tidak bisa mengenali orang  hanya dengan mengenalnya beberapa hari,dari mengenalmu pertama kali hingga saat ini aku terus terkejut dengan sifatmu. Aku bahkan tidak tahu mana sifat aslimu yang sebenarnya," kata Taehyung.

"Setiap orang punya talenta untuk menyamarkan keunikannya."

Taehyung tersenyum lemah, "aku rasa tidak semua."

Jungkook tersenyum,dia menyisir rambutnya. Memastikan semuanya siap,pemuda manis itu menoleh kearah Taehyung. Berjalan mendekati lelaki itu dan meraih tangan Taehyung.

"Aku berangkat dulu Hyung. Tidak perlu mengantarku," Jungkook mencium tangan suaminya. Ada perasaan bahagia di hari Taehyung saat bibir pemuda manis itu bersentuhan dengan punggung tangannya,dia merasa inilah hal yang benar itu.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang