Chapter 55

6.2K 497 71
                                    




Enjoy Readers!





Sooyoung is calling...

Jantung Woong Yeo yang tadinya terkejut,kini mulai kembali normal.

Sooyoung adalah anak dari adik ibunya yang besar di dalam keluarga mereka. Jika Sooyoung menghubungi itu pasti ibunya yang meminta tolong.

"Kamu tidak mengangkatnya? Itu dari Sooyoung." Pak Kang telat melihat siapa nama pemanggil itu.

"Tidak."

"Kamu yakin?" Pak Kang kembali bertanya.

Woong Yeo benar-benar membiarkan telpon itu mati. Bahkan dengan dering ke 3 Woong Yeo tetap tidak ingin mengangkatnya.

"Apa kau bahagia menikah dengan istrimu om?" Tanya Woong Yeo tiba-tiba. Pandangan lelaki itu menerawang,seolah menikmati pemandangan dini hari di Belanda.

"Apa maksudmu?"

"Apa om bahagia menikahi seorang yang om cintai dengan mengorbankan keluarga?"

Pak Kang terdiam, pertanyaan itu jika Woong Yeo tanyakan ketika dia masih bersama Jungkook tentu dia akan mengatakan bahagia.

Namun jika ditanyakan pada saat ini,pak Kang takut jawabannya akan mempengaruhi Woong Yeo melakukan hal yang tidak boleh dia lakukan.

"Om tidak perlu menutupi. Katakan saja itu tidak akan mempengaruhi diriku." Seolah tau apa yang dipikirkan oleh pak Kang,Woong Yeo berkata seperti itu.

"Tentu aku bahagia. Tapi bahagia ini sebanding dengan rasa sakit bertahun-tahun yang aku rasakan." Maksud pak Kang adalah bagaimana beliau benar-benar tidak diakui sebagai seorang anak.

Ibunya adalah orang yang paling dia cintai,namun ketika kematian dan upacara pemakaman pak Kang bahkan tidak bisa melihat abu dari ibunya.

Itu adalah rasa sakit yang luar biasa dan rasa bersalah menggerogoti hatinya sampai sekarang.

"Kamu tau apa yang paling menyakitkan dari semua itu?" Pak Kang tidak pernah mengungkapkannya pada Woong Yeo dimasa lalu.

"Kamu bahkan tidak bisa ikut mendoakan orang tuamu ketika mereka meninggal. Bagaimana mereka memanfaatkan aku?" Pak kang menghela nafas berat. Beliau menengadah dan berkata pada Woong Yeo, "kamu tau, meskipun aku bahagia dan tidak menyesal menikahi istriku tapi rasa rindu pada keluarga itu tidak pernah hilang."


***


Jungkook dibangunkan pada pukul 3 dini hari oleh para pelayan. Ini adalah pertama kalinya dia dibangunkan oleh orang lain, biasanya dia sudah bangun dan mandi.

"Nyonya,tuan Dohyun memberikan ini untuk anda isi." Kata seorang pelayan yang baru saja masuk.

"Apa ini?" Jungkook melihat sebuah tablet yang di berikan padanya.

"Anda hanya perlu mengisinya,ini bagian dari pernikahan."

"Benarkah?" Jungkook membaca sekilas.

Mengerutkan keningnya, Jungkook merasa pertanyaan itu menjurus ke riwayat hidupnya.

"Sudah." Kata Jungkook memberikan tablet itu pada pelayan.

"Terimakasih nyonya." Pelayan itu membungkukkan badannya dan pamit dari sana.

"Tunggu," Jungkook menghentikan langkah pelayan itu sebelum keluar.

"Ya nyonya?"

"Apakah kau akan bertemu dengan suamiku?" Tanya Jungkook.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang