Chapter 32

5.9K 494 48
                                    




Enjoy Readers!





Hari ke-6 setelah terakhir kali dia menghubungi Jungkook, Taehyung meminta izin pada kakeknya untuk ke Korea. Dengan alasan dia mau mengecek kantor cabang yang ada disana, Dohyun hanya tertawa. Mengizinkannya dengan mudah,ada kalimat yang di ucapkan kakeknya pada saat itu yang paling Taehyung ingat.

"Kalau kau sudah yakin dengan perasaanmu,tidak ada salahnya kalian melegalkan pernikahan disana. Setiap orang menginginkan kepastian sebuah hubungan."

"Maksud kakek,perjanjian 3 bulan itu di hapus dan kami harus menjalani hubungan suami istri yang sesungguhnya? Mendaftarkan secara sah disana?"

"Bukan hanya itu,kalian juga harus menyiapkan resepsi. Cucu Kim Dohyun menikah tanpa perayaan? Apa kau gila. Tapi jika kau memang ingin berakhir itu terserah padamu,"kata Dohyun. Beliau menghembuskan cerutunya dan kembali berkata.

"Profesionalisme Hae Jin memang bagus. Tapi kau juga harus ingat bahwa pertemuan diluar jam kantor itu akan menjadi makanan para wartawan. Seorang gadis yang tidak menyerah mengejar lelaki yang sudah memiliki istri,itu sangat menyeramkan. Tetapi jika seorang suami yang bermain dibelakang istrinya itu bajingan."

"Saya mengerti kakek,"Taehyung tahu dia selalu dalam pengawasan kakeknya. Taehyung tidak menampik bahwa karena kerjasama ini,dia sudah dua kali bertemu dengan Hae Jin. Satu masalah pekerjaan dan satu masalah pribadi. Hae Jin telah menunjukan bahwa dia tengah berjuang dengannya. Membuat Taehyung mulai bimbang.

Kebimbangan itu membuatnya pada titik dimana dia merindukan pemuda manis itu. Taehyung sengaja memesan tiket tanpa memberitahunya,ingin memberinya kejutan. Tidak menyangka bahwa dirinyalah yang terkejut.

Ketika Taehyung baru saja sampai,dia menghubungi mertuanya. Salah satu paman Jungkook lah yang menjemputnya ke bandara. Karena Jungkook telah aktif bekerja, Taehyung hanya berniat mengantar koper miliknya saja dan pergi ke kantor Jungkook dengan menyewa mobil.

Tidak menyangka hal pertama yang dia lihat sesampainya disana Jungkook tengah di bopong seorang lelaki dan di ikuti temannya di belakang.

Disinilah dia saat ini, memegang tangan istrinya yang terbaring lemah di rumah sakit. Dia menatap tajam Woong Ye,tapi seolah tidak gentar, Woong Yeo balik menatap. Pandangan Taehyung teralih pada tangan Woong Yeo yang memegang tangan istrinya.

"Tolong lepaskan tangan anda,selagi saya berbicara dengan baik,"desis Taehyung.

Woong Yeo terkekeh,mengejek. Tanpa sempat menimpali,fokus Taehyung teralih ketika mendengar suara Jungkook, sepertinya pemuda manis itu sudah sadar.

"Ini di rumah sakit?"suara serak dan lemah. Membuat Taehyung menelan emosinya untuk menanggapi pemuda manis itu.

"Hyungie?"

Taehyung tersenyum, "ya aku disini."

"Kok disini?" Tanya Jungkook lemah. Saat ini sepertinya Jungkook belum sepenuhnya sadar karena pandangan nya hanya fokus pada Taehyung. Taehyung agak senang, Jungkook seolah tidak menyadari ada sosok lain disamping kirinya.

"Kejutan?" Taehyung dengan nada bertanya. Nyatanya dia yang terkejut soalnya.

"Apa yang kamu rasakan saat ini?" Tanya Taehyung.

"Pusing mual dan pengen muntah tapi ngga bisa, "meski suaranya terdengar lemah. Namun dia mampu menjabarkan apa yang dirasakan nya saat ini. Taehyung mengangguk,menekan tombol bantuan untuk memanggil dokter.

"Apa sebelum berangkat bekerja kamu sudah sarapan?"itu bukan suara Taehyung melainkan Woong Yeo. Jungkook tertegun, akhirnya sadar ada orang lain disampingnya.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang