•
•
•
•Enjoy Readers!
W
anita itu tinggi,hampir sejajar dengan Taehyung meskipun tidak menggunakan hills dikakinya. Rambut hitam legam,panjang, wanita itu memakai piyama yang ditutupi oleh Hoodie kebesaran yang hampir menutupi lututnya. Kulit putih wanita itu jelas terlihat pucat,lemah dan rapuh.
"Hae Jin?" Suara Taehyung terdengar di telinga Jungkook. Memandang wanita yang didepan pintu dengan reaksi kaget.
Tidak hanya Taehyung, jantung Jungkook pun ikut terpacu ketika nama itu yang keluar dari bibir suaminya itu.
"Ya... Taehyung bolehkah aku masuk?" Tanya Hae Jin tanpa tahu malu. Dia jelas melihat pemuda itu melihat dirinya. Tidak ada keterkejutan,justru matanya menatap seolah meremehkan,membuat Jungkook merasa darahnya akan naik sewaktu-waktu.
Taehyung tidak langsung menjawab,namun menoleh kearah Jungkook untuk meminta izin. Jungkook sengaja diam,ingin tahu apa jawaban Taehyung saat ini.
Meskipun belum ada rasa cinta diantara mereka,namun Jungkook berharap Taehyung menepati janjinya dengan menghormatinya sebagai seorang istri. Namun jawaban Taehyung ternyata hanya membuat Jungkook kecewa.
"Masuklah,"kata Taehyung yang dibalas Hae Jin dengan senyuman,dan kerutan alis milik Jungkook.
"Lelaki ini,apa dia gila?" Jungkook berteriak dalam hatinya. Hati Jungkook lebih dari kecewa,merasa dirinya seperti seorang jalang. Pagi tadi baru saja mereka bercinta,dan diwaktu yang tidak jauh, Taehyung membiarkan wanita yang sekarang berstatus mantannya itu masuk ke dalam kamar mereka. Dimana Jungkook akan meletakkan harga dirinya?
Tidak pernah terpikirkan Jungkook sedikitpun bahwa hari ini akan terjadi,bertemu dengan mantan kekasih suaminya yang sepertinya masih dia cintai dan sebaliknya. Lebih gilanya wanita itu sangat berani datang sepagi ini ke kamar hotel milik Jungkook dan suaminya menginap.
"Duduk dulu,aku akan memesankan sarapan untukmu," saat mempersilahkan Hae Jin untuk masuk dan menyuruh wanita itu untuk duduk di kursi bekas tempatnya tadi. Taehyung bahkan tidak ingat bahwa Jungkook masih berdiri dibelakang mereka, melihat semuanya.
"Terimakasih,dan maaf aku pagi-pagi sekali menemuimu." Hae Jin sama sekali tidak melepaskan Hoodie yang dia pakai. Wanita itu melihat Jungkook,dan beralih menatap Taehyung untuk bertanya,"Taehyung siapa pemuda itu?"
"Dia..."ada jeda ketika Taehyung akan menjawab, membuat Jungkook kehilangan kesabarannya.
"Perkenalkan saya Jeon Jungkook,untuk sementara ini saya akan menjadi asisten pak Taehyung. Saya kira disini kami baru semalam,namun tidak menyangka anda bisa tahu pak Taehyung disini." Jungkook langsung memotong ucapan Taehyung.
Keraguan Taehyung dalam menjawab,telah menjadi tamparan untuk dirinya sendiri. Jungkook tidak berharap Taehyung mencintainya,karena dia juga belum bisa memberi hal yang sama. Namun Jungkook ingin Taehyung menghormatinya. Dengan adanya Hae Jin dan keraguan Taehyung menjawab,maka Jungkook memutuskan untuk tidak akan mengungkapkan hubungan mereka.
"Itu...maafkan aku,"tiba-tiba Hae Jin memasang mata berkaca-kaca,yang direspon oleh Taehyung dan berbalik pada Jungkook.
"Jungkook,tidak seharusnya kamu berbicara seperti itu," kata Taehyung. Jungkook jelas makin kesal,lelaki itu bahkan membentaknya.
Jungkook terkekeh dan berkata, "ah maaf,itu memang kebiasaan saya yang terlalu lugas. Karena dalam tata krama yang diajarkan oleh ibu saya, seorang wanita atau lelaki yang datang kerumah pasangan yang berstatus suami istri,harus ada jam-jam tertentu. Saya tidak tahu kalau di sini tidak begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband ||Taekook||©
Ficción GeneralSiapa sangka kejadian itu membuatnya bertemu takdir yang tidak pernah dia pikirkan.