Chapter 28

6.7K 485 68
                                    




Enjoy Readers!




Sabtu pagi, Jungkook lebih awal bangun dari sebelumnya. Jika biasanya dia akan bangun dan mandi di jam 04.00 subuh,maka hari ini sekitar jam 03.20 subuh Jungkook sudah bangun. Sebelum beranjak dari kasur Jungkook menghitung tanggal pada kalender ponselnya seharusnya seminggu lagi itu akan menjadi kepastian untuknya tentang hubungan dia dengan Taehyung.

Seminggu ini bisa di bilang Jungkook telah menghabiskan waktu dengan sangat baik. Dia telah membantu Taehyung berkolaborasi dengan Valerie Dominguez, berbelanja dengan keluarganya, mengunjungi perusahaan pusat karena perintah kakek Dohyun,dan terakhir kemarin malam dia telah memaketkan oleh-oleh,baju,dan juga beberapa barang belanjaannya. Saat pulang nanti dia dan keluarganya hanya akan membawa baju di koper kecil saja.

Jadwal penerbangan Jungkook jam 06.00 nanti. Jadi pagi ini Jungkook hanya menata pakaiannya yang baru di beli dan juga beberapa parfum titipan dari rekan kerja.

"Kamu bangun pagi sekali sayang..." suara serak milik Taehyung terdengar tiba-tiba. Jungkook menoleh,melihat Taehyung dengan rambut berantakan dan mata sayunya. Meskipun hampir 2 Minggu bersama dengan Taehyung,tidur bersama,dan diserang lelaki itu,namun Jungkook masih tidak bisa tidak mengagumi ketampanan Taehyung. Bahkan bangun tidurpun lelaki itu sangat sexy. Tuhan pasti tengah dalam keadaan suasana hati yang senang ketika menciptakan seorang Kim Taehyung.

"Aku berisik ya? Maaf ya...Hyung jadi ke bangun. Ini aku cuma mau beresin beberapa belanjaan yang aku beli."

Taehyung melirik jam disamping meja,masih jam 03.30 nyawanya belum sepenuhnya terkumpul ketika lelaki itu beranjak dari tempat tidur.

"Apa aja yang mau diberesin?" Tanya Taehyung berniat membantu.

"Sudah aku bereskan semua kok,Hyung tidur lagi aja."

Taehyung melihat lemari pakaian yang masih terbuka. Itu sebenarnya lemari yang jarang Taehyung pakai,namun sejak ada Jungkook lemari itu menjadi milik pemuda manis itu. Dia melihat setengah dari isi lemari itu sudah kosong,dan pakaian digantung hanya Coat coklat panjang,sepatu merk Adidas dan satu hoodie berwarna biru laut. Beberapa hari bersama Jungkook, Taehyung tahu bahwa pemuda manis itu suka memakai hoodie dan juga baju kebesaran.

"Kemana baju-baju dilemari?" Tanya Taehyung bingung.

Ditanya begitu Jungkook juga bingung, "loh Hyung,aku sudah paketkan kemarin. Hyung juga yang bantu.

Taehyung yang tadinya masih setengah sadar,kini menjadi sadar 100%.

"Kenapa kamu paketkan kesana?"

"Ya kalau aku bawa dari sini kebanyak barang Hyung."

"Maksud aku,kenapa kamu paketin ke Korea? Kamu disini,apa kamu kasih barang-barang itu ke saudara-saudaramu? Kalau iya,Hyung bisa belikan yang baru."

Jungkook makin bingung,jangan bilang kalau suaminya ini lupa bahwa dia akan pulang hari ini. Untuk mengetes dugaannya, Jungkook kemudian bertanya, "Hyung ingat hari ini hari apa?"

"Sabtu."

"Nah,hari ini aku, eomma, samchon dan imo ku pulang ke Korea,Hyung lupa ya?"

Seperti di guyur air dingin, Taehyung langsung membeku. Dia sungguh lupa akan hal itu. Karena Jungkook sering berada disekitarnya,dia juga mengambil cuti, Taehyung hampir menganggap Jungkook bagian dari kesehariannya. Dia ingat bahwa Senin dia sudah mulai masuk dengan jabatan barunya. Namun dia lupa bahwa jika cutinya berakhir, itu berarti Jungkook akan kembali ke Korea.

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang