Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Layar ponsel terus berkedip seolah menanti Jungkook yang menangis dengan suara seraknya. Tubuh Taehyung telah limbung. Sekeras apapun Jungkook memanggilnya, Taehyung tidak meresponnya. Perutnya terasa kram, kepalanya pening, bau darah bercampur membuatnya sesak. Hal terakhir yang Jungkook ingat adalah orang-orang yang mengatakan bahwa mobil mungkin akan meledak. Sehingga mereka harus segera mengeluarkan mereka.
"Dad..." Jungkook masih terisak. Lalu kemudian, rasa pusing yang luar biasa serta sesak, membuatnya tidak sadar diri.
Di rumah, Soo Hwa yang baru saja selesai mandi, menyalakan tv seperti biasa. Biasanya beliau akan melihat gosip pagi para artis. Namun anehnya sekarang beliau justru membuka siaran berita nasional.
Awalnya Soo Hwa hanya ingin melihat sekilas, karena itu terjadi di daerah dekat rumah. Namun ketika mendengar korban dan juga mobil yang dikendarai, jantung Soo Hwa seketika seolah berhenti berdetak. Dengan tangan gemetar, dia mencoba berpikir positif.
Soo Hwa meraih ponselnya di meja ruang tv. Menelpon putranya. Itu memang tersambung, tapi tidak di angkat.
Lalu Soo Hwa menelpon nomor Taehyung. Ada rasa lega saat telpon diangkat. Akan tetapi, ketika suara di seberang menjawab, Soo Hwa merasa dunianya berputar.
